Prabowo: Negara Terkaya di Dunia Kelangkaan Telur, Indonesia Surplus

3 days ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran kementerian dan lembaga dibidang pangan melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025).

Dalam panen raya kali ini, Presiden Prabowo turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.

Saat melakukan panen raya, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia berhasil melewati masa-masa sulit di bidang pangan di tengah banyak negara yang sedang mengalami krisis pangan seperti kekurangan beras, harga pangan meninggi, dan telur yang langka.

"Ternyata dalam waktu yang tidak lama, berhasil kita, mampu kita, dimana banyak negara kekurangan beras, dimana banyak negara harga pangan menjulang. Bahkan di negara yang terbesar dan terkaya di dunia, sekarang telur itu langka," tambah Prabowo.

Prabowo juga bersyukur karena Indonesia akhirnya dapat mencetak surplus dalam ekspor telur dan juga harga telur di masyarakat juga sudah turun serta relatif stabil saat Lebaran 2025.

"Alhamdulillah kita sudah ekspor telur sekarang kita surplus telur, dan telur turun harganya," ujar Prabowo.

Meski begitu, Prabowo tetap meminta ke menteri pertanian dan wakil menteri pertanian beserta jajaran agar dapat menurunkan lagi harga telur. Hal ini agar masyarakat dapat menikmati peningkatan proten karena hal tersebut sangat penting untuk anak-anak.

"Saya minta ke menteri pertanian dan wakil menteri pertanian dan semua unsur bekerja keras lagi supaya harga telur bisa turun lagi, supaya rakyat semuanya bisa menikmati peningkatan protein, karena protein sangat penting untuk anak-anak dan cucu-cucu kita, rakyat kita sekarang harus bisa menikmati protein dalam harga yang sangat terjangkau. InsyaAllah dalam satu tahun kita akan mencapai itu," kata Prabowo.

Sebelumnya Kementan mencatat bahwa potensi produksi telur nasional pada 2025 dapat mencapai 6,5 juta ton, dari total kebutuhan nasional yang mencapai 6,2 juta ton. Artinya, ada potensi surplus yang mencapai 288.700 ton atau setara 5 miliar butir per bulan.

Dengan catatan tersebut, ekspor telur ayam tidak akan mengganggu kebutuhan di dalam negeri.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Pastikan Kondisi Pangan Aman & Terkendali

Next Article Video: Prabowo Pastikan Kondisi Pangan Aman & Terkendali

Read Entire Article
| | | |