Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengeklaim telah merebut kota Chasiv Yar di Ukraina timur setelah 16 bulan pertempuran sengit pada Kamis (31/7/2025). Jika dikonfirmasi, kemenangan ini bisa membuka jalan bagi kemajuan militer Rusia lebih lanjut di wilayah Donetsk.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan resmi menyebut pasukannya telah "membebaskan" Chasiv Yar. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung menepis klaim tersebut.
"Itu disinformasi," tegas Zelensky dalam pidato video malam harinya, seperti dikutip Reuters. Ia menyatakan unit-unit Ukraina masih "mempertahankan posisi kami" di sekitar Chasiv Yar.
Seorang juru bicara militer Ukraina juga menyebut klaim Rusia sebagai bentuk "propaganda". Sementara itu, blog pemantau perang Ukraina, DeepState, yang dikenal menggunakan data sumber terbuka untuk melacak pergerakan pasukan, juga membantah bahwa kota tersebut telah dikuasai sepenuhnya oleh Rusia.
Meski demikian, video yang diunggah unit militer Rusia dan telah diverifikasi oleh Reuters, memperlihatkan tentara Moskow mengibarkan bendera nasional dan panji pasukan terjun payung di antara reruntuhan kota.
Analis militer Emil Kastehelmi, pendiri kelompok intelijen independen asal Finlandia Black Bird Group, menilai pertempuran kemungkinan masih berlangsung di sekitar Chasiv Yar.
"Medan Chasiv Yar sangat menguntungkan pihak yang bertahan. Ada kawasan hutan, sungai, bukit, dan bangunan padat yang mendukung operasi pertahanan Ukraina. Rusia hanya mampu maju perlahan selama lebih dari setahun," ujarnya kepada Reuters.
Namun, jika klaim Rusia terbukti benar, Kastehelmi mengatakan hal itu akan menjadi tantangan serius bagi Ukraina.
"Jatuhnya kota ini berarti Rusia dapat mendekati Kostiantynivka dari berbagai arah. Logistik Ukraina di kawasan itu juga bisa terganggu karena tim drone Rusia dapat bergerak lebih dekat ke garis depan," ujarnya.
Chasiv Yar memiliki posisi strategis, terletak hanya beberapa kilometer di barat Bakhmut, kota yang direbut Rusia pada 2023 setelah pertempuran paling berdarah dalam invasi ini. Sebelum perang, Chasiv Yar dihuni lebih dari 12.000 warga dan ekonominya bergantung pada industri beton dan batu bata.
Presiden Zelensky dalam pidatonya juga menyebut bahwa pertempuran paling intens terjadi di kota Pokrovsk, sekitar 60 km barat daya Chasiv Yar.
Mengutip laporan dari Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi, ia mengatakan bahwa pasukan Ukraina sedang memukul mundur unit sabotase dan pengintaian Rusia.
Sementara itu, tekanan diplomatik terhadap Rusia juga meningkat. Presiden AS Donald Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia serta negara-negara yang masih membeli ekspor Moskow, seiring kegagalan negosiasi damai yang telah berlangsung lebih dari 3,5 tahun.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8 Update Perang Rusia-Ukraina: Trump Vs Zelensky, Putin di Atas Angin?