Rupiah Dibuka Stagnan, Dolar AS Bertengger di Level Rp16.680

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (12/11/2025).

Mengacu pada data Refinitiv, rupiah dibuka di posisi Rp16.680/US$ atau sama seperti pada perdagangan sebelumnya, Selasa (11/11/2025) ketika rupiah ditutup melemah 0,21% ke level Rp16.680/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB terpantau menguat tipis 0,08% ke posisi 99,521. Sehari sebelumnya, DXY terkoreksi 0,15% ke level 99,443, menandai pelemahan dalam lima hari beruntun.

Pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (12/11/2025) masih akan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik eksternal maupun internal.

Dari eksternal, pelemahan dolar AS terjadi setelah rilis data ketenagakerjaan sektor swasta (ADP) menunjukkan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat memangkas lebih dari 11.000 pekerjaan per minggu hingga akhir Oktober.

Data tersebut memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dan memperkuat ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuannya pada Desember mendatang.

Di sisi lain, pelaku pasar juga menanti pemungutan suara di DPR AS untuk membuka kembali pemerintahan yang telah ditutup sejak 1 Oktober.

Dari dalam negeri, sentimen datang dari penegasan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bahwa kebijakan redenominasi atau pemangkasan tiga digit nol rupiah belum akan dijalankan pada 2026.

Purbaya menegaskan, kebijakan tersebut merupakan kewenangan Bank Indonesia, meskipun penuntasan regulasinya tengah disiapkan melalui PMK 70/2025.

Bank Indonesia pun memastikan pembahasan RUU Redenominasi dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan stabilitas politik dan ekonomi. Kepastian bahwa redenominasi belum akan diterapkan dalam waktu dekat memberi sinyal stabilitas kebijakan moneter, yang membantu menahan volatilitas rupiah di tengah tekanan global.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Rupiah Ditutup Melemah, Dolar AS ke Rp16.280

Read Entire Article
| | | |