Saham Bank Digital Adu Ngebut: BBYB - AGRO Siapa Juara?

6 hours ago 2

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia

16 December 2025 10:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham bank digital beterbangan pada perdagangan kemarin Senin (15/12/2025).

Saham bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) ngacir lebih dari 20% dalam sehari kemarin Senin (15/12/2025). Sementara itu, saham Bank Jago (ARTO) terbang 11%.

Saham BBYB kemarin Senin bergerak moncer, dalam sehari melejit 20,21% menuju Rp565 per lembar, menandai posisi tertinggi sejak pertengahan 2023, sekaligus memperpanjang tren positif selama sebulan ini sudah naik lebih dari 50%, sementara sejak awal tahun sudah terbang nyaris 160%.

Salah satu pendorong utama kenaikan saham BBYB adalah aksi akumulasi dari investor, baik ritel maupun institusi. Khususnya, langkah pemegang saham besar seperti PT Gozco Capital, yang tercatat menambah kepemilikan sahamnya di BBYB belakangan ini

Aksi penambahan kepemilikan saham dilakukan pada 26 November 2025 lalu sebanyak 72.452.676 lembar saham. Langkah tersebut dianggap sebagai sinyal kepercayaan jangka panjang terhadap prospek bisnis dan fundamental perseroan.

Direktur Bisnis Bank Neo Commerce, Aditya Windarwo mengungkapkan "Peningkatan kepemilikan saham oleh PT Gozco Capital merupakan sinyal positif dan menunjukkan kepercayaan yang semakin kuat terhadap prospek pertumbuhan dan fundamental Bank Neo Commerce," ungkapnya dalam keterangan tertulis.

Pergerakan saham BBYB yang agresif disertai volume transaksi tinggi menunjukkan adanya minat beli yang kuat. Pada kemarin saja ada sebanyak 14 juta lembar saham BBYB ditransaksikan dengan frekuensi lebih dari 128.000 kali di harga rata-rata di Rp544 per lembar. Total nilai transaksi dalam sehari mencapai Rp762,93 miliar.

Asing juga ikut masuk saham BBYB, net foreign buy di saham bank digital ini kemarin mencapai Rp127,55 miliar.

Sementara itu, dari kinerja keuangan BBYB sepanjang tahun ini menunjukkan perbaikan yang signifikan setelah sebelumnya sempat tertahan.

Dalam laporan keuangan kuartal III-2025, laba bersih BBYB mencapai sekitar Rp464 miliar, melonjak drastis dari hanya Rp4,06 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, artinya pertumbuhan laba lebih dari 11.300% secara tahunan. Lonjakan ini terutama disebabkan oleh penurunan biaya kredit (provision) yang besar serta efisiensi operasional yang berimbas langsung ke profitabilitas.

Selain itu, BBYB juga memperlihatkan perbaikan signifikan dalam beberapa rasio keuangan penting, Return on Assets (ROA) meningkat ke sekitar 3,45%, jauh lebih tinggi dibanding 0,03% tahun sebelumnya, lalu Return on Equity (ROE) naik tajam ke 16,96%, dari hanya sekitar 0,16% sebelumnya.

Perbaikan risiko kredit macet juga terus berlannjut, diikuti struktur modal yang cukup kuat. Tercatat, rasio NPL gross turun dari sekitar 3,72% ke 2,92%, diikuti NPL net menyusut ke 0,23%. Lalu Capital Adequacy Ratio (CAR) juga kuat di sekitar 46,73%.

Selain BBYB, sejumlah saham bank digital juga mencatatkan kenaikan. Namun, sebagian melemah.

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
| | | |