Sandiaga Ungkap Alasan Prabowo Ngotot Ekonomi Tumbuh 8%

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memiliki target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Menurut Sandiaga Uno, yang merupakan pasangan calon wakil presiden Prabowo pada Pilpres 2019, target tersebut sudah ada sejak pencalonan Prabowo pertama kali tahun 2014.

Sandiaga menjelaskan bahwa 8% merupakan "bogey target" atau target tolak ukur yang digunakan sebagai acuan dalam kebijakan ekonomi prabowo. Angka tersebut juga menjadi simbolisme bagi Prabowo.

"8% itu gak berubah, kita sebut sebagai bogey target. Bahwa kan presiden ke-8. Ini jadi yang menyatukan kita semua," ujar Sandiaga dikutip Selasa (8/4/2025).

Kendati target 8% dinilai ambisius, Sandiaga menjelaskan bahwa angka tersebut diharapkan dapat memacu kerja keras lintas sektor. Dengan demikian, jika target 8% tidak tercapai, pertumbuhan ekonomi masih dapat tumbuh dengan maksimal.

Strategi utama dalam mencapai pertumbuhan 8%, menurutnya dapat melalui re-industrialisasi.

"Gak ada cara lain. Selain kita melakukan re-industrialisasi.Selain kita perkuat, yang Pak Prabowo dekat di hati dia, pangan dan energi. Nah cari deh industri yang ada di pangan dan energi. Karena industrialisasi pangan dan energi ini belum tercapai nih," ujarnya.

Tak hanya pangan dan energi, Sandiaga pun menyoroti digitalisasi dan ekonomi hijau sebagai tambahan mesin pertumbuhan.

"Waktu di 2014 belum tersentuh. Di 2019 kita udah mulai dalami. Yaitu digitalisasi dan green economy. Dua-dua itu adalah engine tambahan kita," tambahnya.

Pertumbuhan 7%-8% pernah terjadi pada tahun 1990-an, tepatnya pada era Presiden ke-2 RI Soeharto. Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi di atas 6% juga pernah tercapai pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun, Sandiaga menjelaskan pertumbuhan tersebut juga didukung oleh faktor eksternal.

"8% pernah terjadi. Berkali-kali kejadian. (5:38) Tapi gimana caranya. Selama ini kan nyampe kesitu kan ada community. Ada tailwind ada angin buritan. Dari komoditas batubara, CPO. Nah ini kita harus perluas," ujarnya.