Swasembada Energi, Prabowo: RI Bakal Hemat Ratusan Triliun per Tahun

5 hours ago 2

Natuna, CNBC Indonesia — Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia bisa menghemat anggaran hingga ratusan triliun rupiah jika mencapai swasembada energi di dalam negeri.

Prabowo mengungkapkan hal tersebut saat dirinya memberikan sambutan dalam peresmian proyek Lapangan Forel dan Lapangan Terubuk, lepas pantai (offshore) Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Kedua proyek tersebut dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna Ltd. Medco sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi migas swasta asal Indonesia.

"Kalau kita mampu mencapai swasembada energi, kita akan menghemat puluhan miliar US$, ratusan triliun uang kita, tidak perlu mengalir ke luar bangsa Indonesia," terangnya dalam sambutannya secara daring, Jumat (16/5/2025).

Lebih lanjut, Prabowo menyebutkan bahwa berproduksinya kedua lapangan migas tersebut juga membuktikan bahwa Indonesia mampu untuk mengolah sumber daya alam secara mandiri. Hal tersebut dibuktikan dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang hampir mencapai 100%.

"Peresmian kali ini membuktikan bahwa kita punya masa depan yang gemilang, masa depan yang cerah, justru karena kekayaan kita. Justru karena masa depan kita gemilang, kita harus waspada. Karena banyak kekuatan-kekuatan yang tidak ingin Indonesia kuat. Banyak kekuatan sudah ratusan tahun ingin Indonesia tidak eksis, ingin Indonesia terpecah belah," imbuhnya.

Prabowo juga mengungkapkan bahwa kedua proyek migas tersebut merupakan proyek pertama yang berproduksi pada masa pemerintahan di bawah kepemimpinannya.

"Saya juga menyampaikan betapa bangganya kami, Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, atas prestasi yang membanggakan ini, yaitu peresmian dua proyek ini, yang merupakan peresmian pertama di bidang lifting migas pada masa pemerintahan baru yang saya pimpin," tandasnya.

Lapangan Forel dan Lapangan Terubuk terletak di PSC South Natuna Sea Block B, lepas pantai (offshore) Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Khusus Lapangan Forel, memiliki kapasitas produksi minyak hingga 10.000 bph dan berpotensi mencapai 13.500 bph.

Proyeknya itu sendiri, mencakup pembangunan FPSO Marlin Natuna, pengembangan 2 platform, serta 7 sumur.

Adapun Lapangan Forel sudah berproduksi sejak 12 Mei 2025 lalu dan melibatkan hingga 1.500 tenaga kerja.

Total investasi Lapangan Forel tercatat mencapai US$ 282 juta setara Rp 4,64 triliun. Detailnya, investasi untuk fasilitas mencapai US$ 135 juta setara Rp 2,22 dan investasi sumur mencapai US$ 147 juta setara Rp 2,42 triliun.

Sementara itu Lapangan Terubuk terdiri dari dua fasilitas yakni Terubuk L (WHP-L) dan Terubuk M (WHP-M). Lapangan tersebut sudah berhasil melakukan produksi pertamanya sejak 24 April 2025 sebesar 4.000 bph. Lapangan Terubuk M ditargetkan bisa memulai produksi pertamanya pada Oktober 2026 mendatang.

Potensi keseluruhan produksi minyak dari Lapangan Terubuk tersebut ditaksir akan mencapai 6.500 bph. Selain itu ada pula potensi produksi gas yang mencapai 60 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Proyek Lapangan Terubuk tercatat melibatkan lebih dari 650 tenaga kerja dengan total investasi sebesar US$ 326 juta setara Rp 5,36 triliun. Dari total investasi tersebut, sebanyak US$ 182 juta setara Rp 2,99 triliun digunakan untuk investasi fasilitas dan sebesar US$ 144 juta setara Rp 2,37 triliun digunakan untuk investasi sumur.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Resmikan Lapangan Migas Rp 9, 8 T

Next Article Medco Temukan 'Harta Karun Baru' di Sumur Ini

Read Entire Article
| | | |