Tak Cuma Ringgit, Rupiah Juga Keok dari Baht Thailand: 1 THB = Rp 500

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah yang baru saja mencatatkan rekor terlemah terhadap ringgit Malaysia, ternyata juga menunjukkan pelemahan terhadap mata uang negara tetangga lainnya, yakni baht Thailand.

Mengacu pada data Refinitiv, meskipun pada perdagangan hari ini, Rabu (12/11/2025) pukul 09.55 WIB, rupiah terpantau menguat tipis 0,06% ke level Rp514,59/THB, namun secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) rupiah telah melemah 10,16% terhadap baht.

Pada awal tahun, nilai tukar rupiah terhadap baht masih berada di kisaran Rp466/THB.

Sepanjang tahun ini, tepatnya pada 23 September 2025, rupiah bahkan mencatatkan rekor terlemahnya terhadap baht di level Rp523,57/THB, menjadi posisi terendah sejak setidaknya tahun 2007.

Kuatnya baht terhadap rupiah Garuda juga terjadi seiring dengan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Sepanjang 2025 ini, baht tercatat telah mengalami penguatan yang cukup signifikan yakni sebesar 5,22%. Dengan posisi kurs pada penutupan perdagangan Selasa (11/11/2025) di level THB32,46/US$.

Penguatan baht didorong oleh beberapa faktor fundamental. Sejak pertengahan 2024, baht mulai menguat bersamaan dengan peluncuran program stimulus ekonomi pemerintah dan kebangkitan sektor pariwisata Thailand.

Kenaikan baht belakangan ini juga mencerminkan pelemahan dolar AS akibat kekhawatiran terhadap dampak perang dagang dan kebijakan tarif impor sebesar 19% yang diberlakukan pemerintahan Donald Trump terhadap sejumlah produk Thailand.

Akan tetapi, tarif tersebut justru memperkuat posisi Thailand karena mendorong masuknya investasi asing langsung (FDI) dari perusahaan yang ingin menghindari tarif lebih tinggi terhadap produk asal China.

Hingga Agustus 2025, neraca transaksi berjalan Thailand mencatat surplus mencapai US$13 miliar, melampaui proyeksi tahunan Bank of Thailand sebesar US$11 miliar yang didorong oleh lonjakan ekspor, terutama kendaraan dan komponen yang dikirim lebih cepat sebelum tarif AS diberlakukan.

Serta investasi baru di sektor digital, kelistrikan, dan infrastruktur juga meningkat tajam, dengan total nilai proposal investasi mencapai US$32,5 miliar pada paruh pertama 2025 atau naik 139% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(evw/evw)

Read Entire Article
| | | |