Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang merasa gemas saat melihat bayi baru lahir sehingga ingin menciumnya. Kendati demikian, sebuah penelitian terbaru menemukan bahaya mencium bayi yang jarang diketahui kebanyakan orang.
Studi yang dipimpin oleh Primrose Freestone, Universitas Leicester tersebut menemukan bahwa selama usia tiga bulan pertama setelah lahir, bayi masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. Infeksi yang ringan bagi orang lain dapat berdampak serius, dan bahkan mengancam jiwa bayi.
Penelitian tersebut, yang dikutip Hindustan Times, menambahkan bahwa bayi yang baru lahir juga lebih berisiko tertular infeksi dari bakteri orang lain, dibanding anak yang lebih besar dan orang dewasa. Patogen intraseluler adalah bakteri yang dapat masuk dan bertahan hidup di dalam sel inang dan bayi lebih berisiko tertular infeksi tersebut.
Infeksi ini dapat menyebabkan sepsis, pneumonia, meningitis, dan infeksi darah. Bahkan strain E. coli yang tidak berbahaya bagi anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa dapat menyebabkan sepsis dan pneumonia pada bayi.
Cara melindungi bayi dari paparan kuman
Saat melihat bayi, pastikan untuk mencuci tangan dengan bersih sebelum menyentuhnya. Daripada mencium wajahnya, Anda dapat mencium kakinya atau bagian belakang kepalanya.
Meski dianggap tidak sopan, orang tua tetap harus membatasi kontak langsung antara bayi dengan orang sekitarnya, sebelum usianya menginjak 6 bulan. Utamakan kesehatan bayi terlebih dahulu dan meminta mereka untuk tidak mencium wajah bayi.
Jika ada kerabat yang sedang sakit, seperti menunjukkan demam, batuk, bersin-bersin, atau sakit tenggorokan, ada baiknya orang tua bayi meminta mereka untuk menunda kunjungan terlebih dulu hingga kondisinya benar-benar pulih.
Selain itu, satu hal yang penting untuk melindungi kesehatan bayi baru lahir adalah dengan memenuhi jadwal vaksinasi yang direkomendasikan dokter.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]