Timnas Indonesia Harus Membiasakan Diri Jadi Tim Elite, Persiapan Singkat karena Jadwal Pemain Padat

11 hours ago 6

Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia akan segera melakoni laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Patrick Kluivert dan pasukannya akan menantang Timnas Australia di Sidney pada 20 Maret.

Patrick Kluivert telah mengumumkan 27 pemain dan terkini proses naturalisasi tiga pemain keturunan yakni Dean James, Emil Audero Mulyadi, dan Joey Mathijs Pelupessy berjalan mulus.

Meski semua pemain belum berkumpul dan yang lainnya terbang langsung di Australia, Patrick Kluivert diyakini tak akan mengalami banyak kendala terkait waktu persiapan.

"Dia kan belum bertemu langsung dan belum memulai latihan secara bersama. Itu akan dimulai nanti di Sidney ketika semua pemain sudah berkumpul. Karena semua pemain dari Eropa akan langsung. Berbeda dengan pemain Liga 1 yang sama-sama terbang," kata Ronny Pangemanan, pengamat sepak bola nasional via tayangan YouTube Nusantara TV belum lama ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Bagaimana soal Waktu?

Apakah cukup waktu, mengingat Indonesia menargetkan hasil positif?

"Ya, ini sebuah pertaruhan. Mau tidak mau harus dilakukan, harus dijalankan dengan baik. Ini debut Patrick Kluivert tentunya dan tim kepelatihan. Tetap ada sebuah keyakinan, dia bisa berkomunikasi baik dengan pemain saya pikir. Terutama yang dari Eropa tidak ada kendala bahasa," tandas Ronny Pangemanan.

Menurut pria yang akrab disapa Ropan, Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert bakal tampil menyerang. Sangat berbeda dengan pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong.

"Dan dia tahu persis apa yang diinginkan oleh pemain-pemain dia bermain dengan sepak bola menyerang. Karena kan mereka terbiasa sebenarnya bermain dengan attacking football. Itu yang diinginkan oleh seorang Patrick Kluivert," katanya.

"Dia tidak banyak bermain untuk lebih bermain ke dalam bertahan atau dalam tanda kutip parkir bus. Berbeda dengan STY sebelumnya kan, main dengan 4-3-3 tapi lebih banyak counter."

"Dia lebih suka, sejak dia datang itu,'saya ingin pemain-pemain kita banyak bermain dengan bola. Memegang bola'. Artinya, ball possession harus jalan. Nah, itu yang akan kita tunggu."

Pengalaman Pertemuan di Jakarta

Pada pertemuan di Jakarta tahun lalu, Indonesia berhasil memaksa Australia bermain imbang tanpa gol. Bagaimana pada partai tandang nanti?

"Sekarang kita tandang. Saya pikir dia juga bisa melihat bahwa tidak akan selalu bermain dengan sepak bola terbuka ini akan menguntungkan ketika melawan Australia"

Meski tak ada kendala bahasa, tapi kan chemistry harus tetap dibangun bukan? "Betul. Ya, itukan memang perlu waktu buat dia. Tetapi dia kan harus bisa menghadapi ini. Waktu sudah di depan mata. Dia harus melakukan yang terbaik," tegas Bung Ropan.

Modalnya Kuat

"Dalam waktu yang singkat, saya masih yakin. Karena itu, karakter pemain-pemain ini kan dia tahu semua. Apalagi dia dibantu orang-orang hebat di belakang dia. Denny Landzaat, Alex Pastoor yang ahli strategi," katanya.

"Itu yang menguntungkan. Mungkin kalau Kluivert sendiri, dia akan bingung. Tapi karena dibantu dengan orang-orang yang kuat mantan pemain tim nasional dan Gerald Vanenburg masuk terakhir. Sekarang lagi datang penasihat teknis Jordi Cruyff."

"Jadi saya pikir ini betul-betul serius bisa menghadapi pertandingan. Dia harus siap. Tidak ada pilihan. Karena dia didukung orang-orang yang bagus yang memback-up dia. Makanya dia pede, percaya diri," tutup Ropan.

Read Entire Article
| | | |