Tombol Komputer Eror, 60.000 Orang Tewas Seketika

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir 40 tahun lalu atau 1986 peristiwa tragis yakni Ledakan Nuklir Chernobyl terjadi. Kejadian itu menewaskan 60 ribu orang seketika.

Chernobyl adalah ambisi Uni Soviet untuk memiliki nuklir terbesar di dunia. Sejak 1977 pemerintah sukses membuat reaktor nuklir dengan kekuataan 1.000 megawatt, dan pengembangannya tetap berlangsung hingga musibah terjadi tahun 1986.

Pada 1986, Chernobyl memiliki 4 reaktor nuklir besar. Sejumlah reaktor lain dikabarkan masih tahap uji coba.

Salah satu uji coba dilakukan pada 26 April 1986. Aktivitas dilakukan dengan mengeluarkan air dari turbin untuk mendinginkan inti reaktor secara terus menerus dan akan diketahui berapa lama daya tahan turbin untuk tetap menyala.

Namun saat pengujian pihak yang terlibat tidak kompeten. Para pemimpin tidak terbuka dan abai pada masukkan, termasuk Deputi Kepala Teknisi Anatoly Stepanovich Dyatlov dan Kepala Teknisi Nicholai Fomin.

Salah satunya terungkap dari Chernobyl: 01:23:40 (2014). Fommin disebut abai dan menutupi tenaga pendingin mencukupi.

Ternyata yang terjadi sebaliknya. Fomin paham tenaga reaktor hanya berkekuatan 200 megawatt, jauh dari angka minimal 700 megawatt.

Sementara Dyatlov bersikeras uji coba perlu diadakan hari itu juga. Saat para teknisi sudah menyerah, dia mengancam akan melakukan mutasi.

Ternyata keserakahan itu menjadi awal musibah terbesar di dunia. Saat teknisi menyalahkan generator, turbin air tidak berhasil masuk dan tenaganya menurun drastis di pertengahan pengujian.

Hal itu membuat suhu inti reaktor nuklir naik dengan cepat. Teknisi bergegas menekan tombol SCRAM, yakni perintah komputer untuk menghidupkan generator, yang sayangnya tidak berfungsi.

Pada akhirnya suhu reaktor menyentuh angka 3.000 derajat Celcius dan kemudian meledak. Di saat bersamaan, banyak warga yang masih tertidur dan tidak bisa melarikan diri membuat mereka terpapar radiasi yang tengah meluas.

Dalam catatan BBC, 90 ribu orang tewas karena radiasi nuklir jangka panjang. Sementara 600 ribu orang terpapar radiasi namun tidak tewas.

Sementara catatan WHO mengungkapkan radiasi nuklir mencapai jarak 200 ribu km hingga eropa. Chernobul juga tidak bisa dihuni hingga 20 ribu tahun karena efek radiasi.

(npb/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |