Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) sejak 2015-2025 mengalami tren kenaikan.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan tren kenaikan ini ditopang kenaikan pesat ekspor nonmigas Indonesia. Dari catatan 10 tahun ini, surplus tertinggi terjadi pada tahun 2022, yakni sebesar US$ 14,54 miliar dan terendah pada US$ 8,04 miliar pada 2016.
"Adapun untuk perdagangan migas Indonesia mengalami defisit," kata Amalia, dalam rilis BPS, Senin (21/4/2025).
Sementara itu, pada Januari-Maret 2025, surplus neraca perdagangan mencapai US$ 4,32 miliar. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar US$ 3,61 miliar. Sepanjang Januari-Maret 2025, Amalia menuturkan komoditas utama yang diekspor Indonesia ke AS a.l. mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian, aksesoris rajutan, dan alas kaki.
"Sememtara itu, untuk migas Indonesia melakukan impor migas terutama crude petroleum oil dan liquified propane dan liquified butanes," kata Amalia. Adapun, impor nonmigas AS ke Indonesia, a.l. mesin dan peralatan mekanik,
biji dan buah mengandung minyak, ampas dan sisa industri makanan, mesin/perlengkapan elektrik dan instrumen optik, fotografi dan sinematografi.
Jika dikategorikan ke dalam HS dua digit, setidaknya ada lima komoditas utama yang diekspor RI ke AS selama periode Januari sampai Maret 2025. Pertama, mesin dan perlengkapan elektrik (HS85). Komoditas ini mencatatkan nilai ekspornya US$ 1.220 juta atau mencakup 16,71% dari total ekspor RI ke AS.
Kedua, alas kaki atau HS64. Komoditas ini memiliki nilai ekspor hingga US$ 657,9 juta dan share-nya 9,01% dari total ekspor RI ke AS. Ketiga, pakaian dan aksesoris rajutan HS61. Pangsa ekspornya 8,61% dan nilai ekpor mencapai US$ 629 juta. Keempat adalah pakaian dan aksesoris bukan rajutan atau HS62 dengan share sebesar 7,78% dan nilai ekspor mencapai US$ 568 juta.
Kelima adalah lemak dan minyak hewan nabati atau HS15. Ini masuk ke dalam kategori minyak sawit. Pangsa pasarnya mencapai sebesar 6,94% dan nilai ekspor US$ 507 juta.
Foto: Rilis BPS Senin, (21/4/2025). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
Rilis BPS Senin, (21/4/2025). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
Komoditas Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, Januari-Maret 2025:
1. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 1.220 juta dengan share 16,71%
2. Alas Kaki US$ 657,9 juta dengan share 9,01%
3. Pakaian dan aksesorisnya (rajutan) US$ 629,2 juta dengan share 8,61%
4. Pakaian dan akesorisnya bukan rajutan US$ 568,4 juta dengan share 7,78%
5. Lemak dan minyak hewan/nabati US$ 507,19 juta dengan share 6,94%
6. Perabotan dan alat penerangan US$ 410,48 juta dengan share 5,62%
7. Karet dan barang dari karet US$ 397,61 juta dengan share 5,44%
8. Ikan dan udang US$ 287,3 juta dengan share 3,93%
9. Mesin dan peralatan mekanis US$ 244,5 juta dengan share 3,35%
10. Kakao dan olahannya US$ 235,9 juta dengan share 3,23%
11. Lainnya US$ 2.145 juta dengan share 29,37%
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BPS: Surplus Neraca Dagang RI USD 4,43 Miliar di Maret 2025
Next Article Video: BPS: Neraca Dagang RI November 2024 Surplus USD 4,42 Miliar