Trump Ancam Tarif 30% untuk UE dan Meksiko, Eropa Siapkan Balasan

12 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengguncang perdagangan global. Dalam surat resmi kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, Trump mengumumkan rencana pemberlakuan tarif 30% untuk seluruh produk dari Uni Eropa (UE) dan Meksiko mulai 1 Agustus 2025.

"Amerika Serikat tetap terbuka bekerja sama, namun hanya dengan perdagangan yang adil dan seimbang," tulis Trump dalam surat yang diunggah di platform Truth Social pada Sabtu (12/7/2025).

Trump menyebut tarif ini akan dikenakan untuk semua produk, kecuali sektor otomotif yang akan dikenakan tarif tersendiri sebesar 25%. Langkah ini menjadi bagian dari kampanye tarif yang terus berkembang sejak Trump kembali menjabat awal tahun ini, dan telah memicu ketidakpastian global.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen merespons keras kebijakan ini. "Tarif 30% akan merusak rantai pasok dan konsumen di kedua sisi Atlantik. Uni Eropa akan mengambil semua langkah yang diperlukan, termasuk tindakan balasan proporsional," tegasnya, seperti dikutip CNN International pada Senin (14/7/2025).

Langkah Uni Eropa akan mencakup bea masuk terhadap barang-barang asal AS senilai US$24,5 miliar atau sekitar Rp397 triliun. Komisi Eropa juga telah menyiapkan daftar balasan tambahan yang siap diterapkan jika tidak tercapai kesepakatan hingga tenggat waktu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mendukung sikap keras Brussels. "Komisi harus dengan tegas membela kepentingan Eropa," tulis Macron di platform X. Ia juga menyerukan percepatan kesiapan langkah anti-paksaan jika perundingan gagal.

Sementara itu, Trump juga mengaitkan tarif untuk Meksiko dengan isu perbatasan dan penyelundupan fentanil. "Meksiko membantu saya mengamankan perbatasan, tetapi itu belum cukup," tulis Trump dalam suratnya kepada Sheinbaum.

Menanggapi hal ini, Presiden Sheinbaum menyebut masih ada ruang untuk dialog. "Tujuan utama adalah mencari kesepakatan agar tarif ini tidak diberlakukan," ujarnya dalam pidato di Guaymas, menegaskan bahwa Meksiko dan AS tengah mencari alternatif perlindungan bisnis dan lapangan kerja di kedua negara.

Menteri Ekonomi Meksiko, Marcelo Ebrard, menyebut rencana tarif ini sebagai "perlakuan tidak adil" dan mengatakan pihaknya tak sepakat dengan kebijakan tersebut.

Trump juga memperingatkan bahwa setiap pembalasan tarif akan ditanggapi dengan kenaikan tarif tambahan oleh AS. "Berapa pun angka yang Anda pilih untuk membalas, akan ditambahkan ke 30% yang kami kenakan," tulisnya.

Selain defisit perdagangan, Trump menyalahkan pajak layanan digital dan pajak pertambahan nilai di negara-negara Eropa sebagai dasar tambahan pengenaan tarif. Ia menuduh UE tak bernegosiasi dengan itikad baik dan bahkan sempat mengancam tarif 50% pada Juni lalu.

"Saya tidak mencari kesepakatan," kata Trump saat itu.

Pemerintahannya menilai proposal perdagangan dari Eropa masih belum setara. Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut, "Uni Eropa belum menunjukkan kualitas tawaran yang sama seperti mitra dagang strategis lainnya." Ia juga mengungkap bahwa Inggris telah lebih dulu "mengamankan kesepakatan awal."

Sebelumnya, Trump juga telah mengancam tarif 35% terhadap produk Kanada. Data dari Kantor Perwakilan Dagang AS menunjukkan total perdagangan barang AS-Uni Eropa mencapai US$976 miliar pada 2024. Meksiko dan Kanada masing-masing mencatat nilai perdagangan US$840 miliar dan US$762 miliar.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article AS 'Invasi' Meksiko-CIA Luncurkan Drone, Presiden Ngamuk!

Read Entire Article
| | | |