Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mencabut status bebas pajak Harvard pada Selasa (15/4/2025). Ia juga menuntut permintaan maaf dari salah satu universitas tertua dan terkemuka di negara itu.
Melansir Reuters pada Rabu (16/4/2025), ancaman Trump terjadi lantaran Harvard menolak permintaannya terkait tuntutan yang melanggar hukum untuk merombak program akademik, termasuk penanganan aktivitas demonstrasi pro-Palestina di kampusnya.
Trump mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial pada Selasa bahwa ia sedang mempertimbangkan apakah akan mengakhiri status bebas pajak Harvard jika terus mendorong apa yang disebutnya "bersifat politis, ideologis, dan terinspirasi/mendukung teroris".
Ia tidak mengatakan bagaimana akan melakukannya, tetapi berdasarkan undang-undang pajak AS, sebagian besar universitas dibebaskan dari pajak penghasilan federal karena dianggap "dioperasikan secara eksklusif" untuk tujuan pendidikan publik.
Sebelum mengeluarkan ancaman, Trump telah membekukan US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp38,64 triliun dana hibah federal untuk Harvard.
Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan bahwa Trump ingin Harvard meminta maaf atas apa yang disebutnya "antisemitisme yang terjadi di kampus mereka terhadap mahasiswa Yahudi Amerika."
Ia menuduh Harvard dan sekolah-sekolah lain melanggar Judul VI Undang-Undang Hak Sipil, yang melarang diskriminasi oleh penerima dana federal berdasarkan ras atau asal negara.
Berdasarkan Judul VI, dana federal dapat dihentikan hanya setelah penyelidikan dan sidang yang panjang serta pemberitahuan 30 hari kepada Kongres, yang belum terjadi di Columbia atau Harvard.
Beberapa profesor dan mahasiswa mengatakan protes tersebut secara tidak adil disamakan dengan antisemitisme sebagai dalih untuk serangan inkonstitusional terhadap kebebasan akademis.
Sebelumnya Trump telah menegur universitas-universitas di seluruh negeri atas penanganan mereka terhadap gerakan protes mahasiswa pro-Palestina. Teguran dimulai dengan Universitas Columbia.
Trump menyebut protes tersebut anti-Amerika dan antisemit, menuduh universitas-universitas menyebarkan Marxisme dan ideologi "kiri radikal". Ia berjanji untuk mengakhiri hibah dan kontrak federal kepada universitas-universitas yang tidak menyetujui tuntutan pemerintahannya.
Columbia, sebuah sekolah swasta di New York City, setuju untuk bernegosiasi atas tuntutan untuk memperketat aturan protesnya setelah pemerintahan Trump mengatakan bulan lalu telah menghentikan hibah dan kontrak senilai US$400 juta, sebagian besar untuk penelitian medis dan ilmiah lainnya.
(tfa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump Bekukan Dana Hibah Harvard Senilai 2,2 Miliar Dolar
Next Article Trump Minta 3 Negara Terima Pengungsi Gaza, Indonesia Termasuk