Jakarta, CNBC Indonesia - Dinas intelijen Ukraina, SBU, mengumumkan keberhasilan operasi khusus yang menewaskan sejumlah anggota sel rahasia milik Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) yang dituduh terlibat dalam pembunuhan seorang kolonel Ukraina di tengah kota Kyiv, pekan lalu.
Operasi ini makin menegaskan peran aktif SBU dalam kontraintelijen dan penyerangan langsung terhadap jaringan mata-mata Rusia sejak invasi besar-besaran dimulai pada 2022.
Dalam pernyataan resminya pada Minggu (13/7/2025), SBU menyebut operasi penyergapan dilakukan pada pagi hari, dengan tujuan utama menangkap para pelaku yang diduga sebagai agen FSB yang membunuh Kolonel Ivan Voronych, seorang perwira senior SBU yang juga dikenal luas karena kiprahnya dalam operasi rahasia di wilayah pendudukan Rusia di Ukraina.
"Pagi ini, operasi khusus dilakukan. Para anggota sel agen FSB mulai melakukan perlawanan, sehingga mereka dilenyapkan," demikian pernyataan SBU yang diunggah melalui Telegram, sebagaimana dikutip dari The Guardian.
SBU tidak menyebutkan jumlah agen yang tewas dalam operasi tersebut, namun menyertakan rekaman video yang memperlihatkan dua jenazah di lokasi kejadian. Menurut laporan media Ukraina, korban tewas adalah seorang pria dan wanita yang terekam dalam kamera pengawas saat melakukan pembunuhan terhadap Kolonel Ivan Voronych dalam serangan siang bolong di ruang publik.
Voronych disebut-sebut terlibat dalam berbagai operasi intelijen Ukraina di wilayah-wilayah yang kini diduduki Rusia, termasuk keterlibatannya dalam serangan kejutan lintas batas ke wilayah Kursk, Rusia, pada tahun lalu.
SBU mengungkapkan bahwa kedua pelaku sebelumnya mendapat instruksi dari koordinator mereka - diduga petinggi FSB - untuk membuntuti dan memata-matai gerak-gerik Voronych. Setelah memperoleh lokasi pasti sang target, keduanya diberi koordinat tempat penyimpanan senjata api lengkap dengan peredam suara yang kemudian digunakan untuk membunuh korban.
Setelah pembunuhan terjadi, pasangan itu sempat mencoba bersembunyi dan "merendahkan profil", namun jejak mereka berhasil ditelusuri oleh tim gabungan SBU dan kepolisian Ukraina. Mereka ditemukan dan dikepung dalam operasi penyergapan hingga akhirnya tewas karena melakukan perlawanan bersenjata.
Sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia terhadap Ukraina pada Februari 2022, SBU telah memperluas mandatnya dari sekadar badan kontraintelijen menjadi pelaksana misi pembunuhan strategis dan sabotase terhadap fasilitas serta tokoh penting Moskow, termasuk serangan di wilayah Rusia sendiri.
Operasi yang menewaskan agen FSB ini terjadi di tengah eskalasi serangan drone besar-besaran dari Rusia ke wilayah Ukraina. Menurut Angkatan Udara Ukraina, pada malam sebelum operasi SBU, Rusia meluncurkan 60 drone ke berbagai wilayah. Ukraina berhasil menembak jatuh 20 unit dan menjatuhkan 20 lainnya dengan sistem pengacau sinyal.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Perang Ukraina: Putin Ngamuk-Zelensky Tembak RS