Bola.com, Jakarta Di balik ingar-bingar kehidupan mewah para pesepak bola nasional, ada yang masih dibayangi masalah kesejahteraan ketika gantung sepatu. Banyak faktor yang mempengaruhinya.
Profesionalisme klub yang belum ideal dalam memenuhi hak pemain, kesadaran pemain yang buruk dalam memahami pengelolaan finansial, hingga minimnya perhatian pemerintah bagi para pelaku lapangan hijau ketika mengalami masalah keuangan di hari tua.
Ada mantan pemain yang jatuh sakit di hari tuanya dan kesulitan untuk berobat karena kondisi keuangan. Tidak sedikit pula pemain yang harus mengawali dari bawah untuk membuat usaha baru di luar sepak bola.
Federasi sepak bola Indonesia atau PSSI tidak tutup mata dengan kondisi tersebut. Beberapa cara dan upaya sudah mulai dilakukan, agar kehidupan para pesepak bola di hari tua tetap sejahtera.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lewat Yayasan PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjawab sebuah pertanyaan mengenai apa upaya dari PSSI mengenai adanya pesepak bola profesional di Indonesia yang punya masalah finansial setelah pensiun.
"Di PSSI, sekarang ada dua motor yaitu GSI dan Yayasan PSSI. Untuk GSI yang di mana ini fokusnya memegang komersialisasi daripada Tim Nasional. Kemudian yang satunya itu Yayasan PSSI yang memang kita fokuskan untuk dua hal, termasuk para pemain yang sudah senior yang juga banyak terlupakan," terang Erick Thohir dalam perbincangan di kanal Youtube Vindes.
"Paling tidak kita memberikan bantuan yaitu yang namanya asuransi kesehatan. Kita coba dan sudah jalan dari database. Kalau tidak salah ya hampir 280 nama setelah kita sisir itu ada kurang lebih 60 yang kurang mampu. Nah nah paling tidak kita membantu apresiasi perjuangan mereka dengan tadi asuransi kesehatan," lanjut Erick Thohir.
Edukasi soal Keuangan
Lebih lanjut, mantan bos klub Serie A Inter Milan itu juga menegaskan bahwa ada peran lain dari PSSI untuk para pemain Indonesia yang masih aktif bermain di kompetisi, agar ke depannya tetap bisa mengelola keuangan hingga gantung sepatu.
"Nah untuk yang muda ataupun yang masih aktif berkarier, kita coba memberikan edukasi untuk finansial. Tentang bagaimana menabung, bagaimana investasi, dan lain-lain ini kita sudah kerjakan itu," terangnya menambahkan.
"Ada hal menarik di Belanda itu setiap kontrak pemain profesional. Bahwa sekian persen dari kontraknya dimasukkan ke sebuah perusahaan atau badan asuransi. Supaya nanti ketika mereka pensiun yang anggaran itu bisa dipakai," lanjut orang nomor satu di PSSI.
Harapan Besar
Bagi Erick Thohir, langkah seperti yang sudah diterapkan di Belanda tersebut layak untuk diadopsi di Indonesia. Banyak pesepak bola terutama yang sekarang masih aktif bermain, ke depannya tetap punya uang ketika sudah memasuki masa pensiun.
Menurutnya PSSI juga siap untuk diajak bekerja sama perihal kontrak pemain profesional khusus untuk masa pensiun.
"Cuma ya mungkin di Indonesia kita belum siap ya. Tapi ya bukan tidak mungkin kalau pemerintah mengizinkan dan kami juga PSSI atau pihak lain merasa mampu ya bisa saja kita lakukan," tandasnya.
Sumber: Kanal Youtube Vindes