Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner, Al 171, jatuh sesaat setelah lepas landas, Kamis siang waktu India. Pesawat yang bertujuan bandara London itu gagal terbang dan menabrak kawasan pemukiman di kota Ahmedabad.
Dalam update terbaru AFP Jumat (13/6/2025), sedikitnya 265 orang dilaporkan tewas. Korban diyakini bukan hanya 242 orang penumpang dan awak tapi juga mahasiswa yang tinggal di sebuah asrama staf medis rumah sakit setempat, yang bangunannya ditabrak jet tersebut.
Wakil Komisaris Polisi Kanan Desai mengatakan bahwa sejauh ini 265 jenazah telah dihitung. Sedikitnya 24 orang yang tewas bukan penumpang.
"Tetapi jumlah korban mungkin bertambah karena lebih banyak bagian tubuh yang ditemukan," ujarnya.
Hal sama juga dikatakan Menteri Dalam Negeri Amit Shah. Ia menegaskan jumlah resmi korban tewas akan diumumkan hanya setelah pengujian DNA selesai.
"Keluarga yang kerabatnya berada di luar negeri telah diberi tahu, dan sampel DNA mereka akan diambil," ujarnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Narendra Modi, Jumat mengunjungi lingkungan yang hancur tempat jatuhnya pesawat Air India 171. Sebelumnya ia menggambarkan kecelakaan itu sebagai "sangat memilukan".
Maskapai penerbangan itu mengatakan pesawat membawa 169 penumpang India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugis, dan seorang warga Kanada. Setidaknya ada 12 awak pesawat.
Air India mengatakan satu-satunya korban selamat dari pesawat itu sedang dirawat di rumah sakit. Seorang warga negara Inggris asal India bernama Vishwash Kumar Ramesh selamat.
"Ia berkata 'Saya tidak tahu bagaimana saya bisa keluar dari pesawat'", kata saudaranya Nayan Kumar Ramesh, 27 tahun, kepada Asosiasi Pers (AP).
Putus Asa
Sementara itu, di Ahmedabad, keluarga penumpang yang putus asa berkumpul di pusat gawat darurat untuk memberikan sampel DNA agar orang yang mereka cintai dapat diidentifikasi. Ashfaque Nanabawa, 40 tahun, mengatakan ia datang untuk mencari sepupunya Akeel Nanabawa, yang berada di dalam pesawat bersama istri dan putrinya yang berusia tiga tahun.
Mereka berbicara saat sepupunya duduk di dalam pesawat, tepat sebelum lepas landas. Ketiganya sempat berkomunikasi via telepon.
"Ia menelepon kami dan berkata 'Saya berada di dalam pesawat dan saya telah naik dengan selamat dan semuanya baik-baik saja'. Itu adalah panggilan terakhirnya," jelasnya.
Seorang wanita, yang terlalu sedih untuk menyebutkan namanya, mengatakan menantu laki-lakinya telah tewas. Ia berujar putrinya bahkan belum tahu suaminya telah tiada.
"Saya tidak bisa menyampaikan kabar itu kepadanya, bisakah orang lain yang melakukannya?," ujarnya.
Pesawat itu jatuh setelah terangkat hanya sekitar 100 meter dari tanah. Pesawat itu mengeluarkan panggilan mayday dan "jatuh segera setelah lepas landas.
Ahmedabad, kota utama di negara bagian Gujarat, India, adalah rumah bagi sekitar delapan juta orang. Kota itu memiliki bandara yang sibuk namun memang dikelilingi oleh daerah pemukiman yang padat.
"Separuh dari pesawat itu menabrak bangunan tempat tinggal tempat para dokter tinggal bersama keluarga mereka," kata Krishna, seorang dokter yang tidak menyebutkan nama lengkapnya.
Boeing & Tata Group
Di sisi lain, pembuat pesawat AS Boeing mengatakan bahwa mereka telah menghubungi Air India Boeing mengatakan siap untuk memberi bantuan atas insiden itu, yang menurut sumber yang dekat dengan kasus tersebut adalah kecelakaan pertama untuk 787 Dreamliner.
Badan investigasi kecelakaan udara Inggris dan AS mengumumkan bahwa mereka mengirim tim untuk mendukung rekan-rekan mereka di India. Tata Group, pemilik Air India, menawarkan bantuan keuangan sebesar 10 juta rupee (sekitar Rp 1,8 miliar) kepada keluarga korban.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh WC Mampet, Maskapai Ini Balik Lagi Setelah 10 Jam Terbang