Jakarta, CNBC Indonesia - Sungai memberi banyak manfaat penting bagi kehidupan tetapi juga bisa mematikan. Beberapa sungai bersifat fatal karena telah membunuh, sementara yang lainnya bersifat fatal karena berpotensi membunuh. Banyak faktor yang membuat sungai menjadi berbahaya, seperti karena kedalaman dan arus derasnya, fauna berbahaya, hingga polusi ekstrem.
Berikut adalah deretan sungai paling mematikan di dunia:
1.Sungai Amazon
Selain menjadi sungai terpanjang di dunia, Sungai Amazon juga dikenal sebagai sungai terbesar berdasarkan debit airnya. Sungai Amazon membawa lebih banyak air daripada gabungan tujuh sungai terbesar berikutnya, mengalirkan seperlima dari seluruh air tawar ke lautan.
Derasnya aliran sungai ini dapat membahayakan orang-orang yang berinteraksi dengannya. Setiap tahun, sungai ini merenggut sekitar seribu nyawa, sebagian besar karena tenggelam.
Di samping itu, Sungai Amazon juga merupakan rumah bagi hewan-hewan berbahaya, seperti caiman hitam dan anaconda.
Foto: Reuters
Sungai Amazon
2. Sungai Nil
Seperti Amazon, Sungai Nil juga menyandang gelar sebagai sungai terpanjang sekaligus sungai paling mematikan di dunia. Meski dikenal sebagai sumber kehidupan, Sungai Nil juga bertanggung jawab atas kematian ribuan orang setiap tahunnya.
Selain akibat tenggelam, banyak kematian di sungai ini juga disebabkan oleh serangan satwa liar. Lembah Sungai Nil merupakan habitat bagi ribuan buaya dan kudanil, spesies agresif yang seringkali menyerang dengan tiba-tiba dan senyap.
Sungai Nil juga kerap membawa wabah penyakit. Setiap tahun, ribuan orang meninggal akibat penyakit yang ditularkan melalui air, seperti skistosomiasis dan kolera.
Foto: Reuters
Sungai Nil
3. Sungai Kongo
Sungai Kongo tercatat sebagai sungai terdalam di dunia, dengan kedalaman maksimum hingga 220 meter. Sungai ini juga memiliki aliran yang deras, yang menyebabkan potensi erosi yang signifikan.
Aliran deras di permukaan tanah kemudian bertemu dengan Samudra Atlantik, sehingga air tawar yang kaya sedimen itu tenggelam ke dasar laut dan terus mengalir. Derasnya aliran ini bahkan mampu menciptakan ngarai di bagian hilir dan aliran sungai di bawah permukaan laut yang mengalir hingga puluhan kilometer.
Foto: Reuters
Sungai Nil
4. Sungai Gangga, India
Sungai yang mengalir melalui India dan Bangladesh ini merupakan salah satu sungai yang mengalirkan debit air terkuat di dunia. Setiap tahun, Sungai Gangga menewaskan ribuan orang, sebagian besar karena tenggelam.
Sungai Gangga juga tercemar oleh limbah industri dan limbah rumah tangga. Tingginya tingkat bakteri di dalam air sungai menyebabkan sekitar 1,5 juta kasus penyakit diare pada anak-anak yang tinggal di dekat Sungai Gangga dan anak-anak sungainya.
Foto: Umat beriman berenang di Sangam, pertemuan sungai Gangga dan Yamuna dengan sungai Saraswati yang tak kasat mata, untuk memperingati Maghi Purnima, salah satu hari suci selama "Maha Kumbh Mela", atau Festival Kendi Besar, di Prayagraj, India, 12 Februari 2025. (REUTERS/Ritesh Shukla)
Umat beriman berenang di Sangam, pertemuan sungai Gangga dan Yamuna dengan sungai Saraswati yang tak kasat mata, untuk memperingati Maghi Purnima, salah satu hari suci selama "Maha Kumbh Mela", atau Festival Kendi Besar, di Prayagraj, India, 12 Februari 2025. (REUTERS/Ritesh Shukla)
Meski begitu, Sungai Gangga dan anak-anak sungainya menghidupi lebih dari 400 juta orang. Setiap hari, jutaan orang menggunakan sungai ini untuk mandi, memancing, transportasi, hingga ritual keagamaan.
5. Sungai Citarum
Sungai Citarum dilaporkan sebagai sungai paling tercemar di dunia. Aliran sungai ini menjadi tempat pembuangan limbah dari pabrik tekstil, yang membuang berbagai limbah beracun, termasuk merkuri, timbal, dan arsenik. Kadar timbal di Sungai Citarum bahkan lebih dari seribu kali lipat standar Badan Perlindungan Lingkungan AS untuk air minum.
Sungai Citarum juga tercemar oleh limbah rumah tangga, plastik, dan limpasan dari lahan pertanian.
Meskipun jumlah kematian akibat pencemaran sungai belum diketahui pasti, ribuan orang diperkirakan meninggal setiap tahun akibat toksisitasnya.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Men fish at a polluted tributary, which runs through an area densely populated with textile factories and where it joins the Citarum river, near Majalaya, south-east of Bandung, West Java province, Indonesia, February 14, 2018. REUTERS/Darren Whiteside SEARCH "WHITESIDE CITARUM" FOR THIS STORY. SEARCH "WIDER IMAGE" FOR ALL STORIES.
6. Sungai Yangtze
Salah satu sungai terpanjang di dunia ini rentan terhadap banjir dan longsor. Sungai Yangtze juga dikenal dengan alirannya yang deras, yang mengalir melewati ngarai-ngarai curam dan dataran luas.
Sejarah mencatat beberapa banjir besar pernah melanda Sungai Yangtze, seperti pada tahun 1931, 1954, dan 1998. Bencana tersebut menyebabkan puluhan ribu hingga jutaan korban jiwa, jutaan warga kehilangan tempat tinggal, serta kerugian ekonomi yang mencapai puluhan miliar dolar.
Selain itu, isu lingkungan juga menjadi masalah utama Sungai Yangtze belakangan ini. Sungai Yangtze kini semakin tercemar sehingga hampir separuh penduduknya tidak memiliki air minum yang aman. Penyebab utama pencemaran di Sungai Yangtze adalah pembuangan limbah industri, domestik, dan perkotaan.
Foto: Air mengalir keluar dari pintu air di Bendungan Tiga Ngarai di Sungai Yangtze dekat Yichang di Provinsi Hubei, China tengah, Jumat, 17 Juli 2020. (AP/Wang Gang/File Foto)
Air mengalir keluar dari pintu air di Bendungan Tiga Ngarai di Sungai Yangtze dekat Yichang di Provinsi Hubei, China tengah, Jumat, 17 Juli 2020. (Wang Gang/Xinhua via AP/File Foto)
7. Shanay-timpishka, Peru
Shanay-Timpishka adalah anak sungai dari Sungai Amazon yang dijuluki sebagai "satu-satunya sungai mendidih di dunia".
Suhu airnya yang dapat mencapai 100 derajat Celcius, dapat memasak hewan yang masuk ke dalamnya. Para ahli geologi menduga tingginya suhu air tersebut disebabkan oleh aktivitas panas bumi non-vulkanik.
Foto: Pulitzercenter.org
Sungai Shanay-timpishka, Peru
8.Sungai Orinoco, Amerika Selatan
Sungai Orinoco adalah salah satu sungai dengan aliran terkuat di Amerika Selatan. Derasnya arus sungai ini bahkan mampu menciptakan pusaran air dan ombak raksasa.
Selama musim hujan, volume sungai ini melonjak dengan kecepatan luar biasa, dan bahkan terhubung ke Amazon melalui kanal alami. Setiap tahun, Sungai Orinoco dilanda banjir musiman yang dikenal dengan banjir Llanos, yang disebabkan peningkatan debit air sungai secara drastis akibat curah hujan yang tinggi. Banjir ini dapat menenggelamkan hampir seluruh dataran rendah di sekitarnya.
Foto: Pixabay
Sungai Orinoco, Amerika Selatan
9.Sungai Zambezi
Sungai Zambezi adalah sungai yang memiliki aliran terbesar yang mengalir ke Samudra Hindia dari benua Afrika.
Derasnya arus sungai ini ditambah Air Terjun Victoria yang mengalirkan sekitar 1.000 meter kubik air setiap detik, seringkali menimbulkan korban jiwa akibat hanyut terbawa arus. Belum lagi keberadaan satwa liar seperti buaya dan kudanil yang menjadikan sungai ini semakin berbahaya.
Foto: Reuters
Sungai Zambesi
10. The Strid, Inggris
The Strid merupakan bagian Sungai Wharfe di dekat Biara Bolton. Sungai ini terkenal karena aliran derasnya yang sempit dan berbahaya melalui celah batu. Arusnya yang deras mengikis bebatuan yang mengapit Strid, sehingga menciptakan tonjolan berbahaya.
Meski tidak ada cukup data yang menunjukkan seberapa bahaya sungai ini, penduduk sekitarnya mengklaim bahwa sungai ini memiliki tingkat kematian hingga 100%.
Foto: Pexels
The Strid
(mae/mae)






























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292881/original/016928800_1753267680-WhatsApp_Image_2025-07-23_at_17.02.21.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5290440/original/054693900_1753109793-20250721AA_Piala_AFF_U-23_Indonesia_U-23_Vs_Malaysia-19.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289104/original/019007300_1753020520-WhatsApp_Image_2025-07-20_at_7.39.14_PM.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295668/original/003518200_1753490643-vie_2.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5255125/original/011605200_1750149296-_Timnas_Indonesia_U-23_-_Jens_Raven__Dony_Tri_Pamungkas__Kdek_Arel_Priyatna__background_Gerald_Vanenburg_copy.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294962/original/091757100_1753426328-SnapInsta.to_523144936_1283178553162979_2047566670970110161_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5290442/original/095610800_1753109794-20250721AA_Piala_AFF_U-23_Indonesia_U-23_Vs_Malaysia-03.JPG)