Bola.com, Jakarta - Mimpi tampil di Piala Dunia 2026 kini hanya tinggal lamunan. Dua kekalahan di Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menyudahi langkah Timnas Indonesia menuju pentas balbalan terakbar empat tahunan besutan FIFA.
Sangat disayangkan, mengingat Tim Garuda sebenarnya punya materi pemain nan mumpuni di semua lini. Terbukti, Jay Idzes dkk. bisa mengimbangi perlawanan lawan sebelum akhirnya kalah dari Arab Saudi dan Irak dengan skor tipis 2-3 serta 0-1.
Pengamat sepak bola nasional, Ronny Pangemanan, meminta rakyat Indonesia, khususnya pecinta setia timnas untuk tetap semangat meski rasa kecewa tak bisa dibendung.
Ronny Pangemanan juga menyayangkan strategi yang diterapkan tim pelatih, terlebih saat penentuan pemain di starting XI, baik kala melawan Arab Saudi maupun Irak.
"Pupus sudah harapan kita, mimpi menunuju ke Piala Dunia. Tapi tetap semangat untuk pecinta sepak bola Indonesia. Kita boleh kecewa dengan hasil yang ada, kita boleh kecewa dengan apa yang sudah dilakukan pelatih kepala Patrick Kluivert dalam merancang taktik strategi yang tak berjalan dengan sesuai harapan," kata Ronny Pangemanan via kanal YouTube Bung Ropan.
"Kita juga boleh kecewa karena kita tidak bisa mengunjungi Amerika, Kanada, dan Meksiko pada 2026. Karena harapan kita ke sana ketika ingin melihat Indonesia tampil itu sudah buyar sama sekali," imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kayak Coba-Coba
Menurut Ronny Pangemanan, kans sebenarnya ada, terlebih pada duel pertama versus tuan rumah Arab Saudi.
"Padahal peluang sebenarnya ada ya. Apalagi dalam pertandingan pertama melawan Arab Saudi yang kita tahu bersama dengan starting XI yang seperti main-main, coba-coba. Tidak ada sama sekali pakem yang ada di otak Patrick Kluivert," ujar Ronny Pangemanan.
"Seharusnya dia sudah tahu dengan apa yang harus dilakukan. Ini pertandingan penting melawan Arab Saudi dan tidak ada harus coba-coba. Tidak boleh membangkucadangkan Rizky Ridho, Justin Hubner, Thom haye. Kemudian juga mencoret Nathan Tjoe-A-On di antara enam pemain yang tidak masuk dalam 23 pemain. Ole Romeny juga ada di bangku cadangan saat itu," tukas pengamat yang akrab disapa Ropan.
Salah Starting XI
Saat bersua Irak, masih menurut Ropan, permainan jauh lebih baik. Rizky Ridho masuk starting XI. Hanya saja, pemain andalan seperti Ole Romeny dan Miliano Jonathans diparkir alias pemain cadangan.
"Agak membaik ketika melawan Irak, dengan komposisi pemain Rizky Ridho kembali tapi Justin Hubner justru tidak ada. Di belakang agak oke penampilan kita melawan Irak bagus terutama di babak pertama. Tapi tetap tidak ada gunanya bermain dengan baik karena tidak ada gol. Itu masalahnya bua kita," ujar Ronny Pangemanan.
"Mauro Zijlstra dimainkan lebih awal, bukan Ole Romeny. Ole baru masuk di babak kedua disaat kita sudah mulai menurun. Mestinya di babak pertama dia harusnya masuk, walaupun ditarik di babak kedua. Tapi ini pemikiran yang saya kira berbeda dengan apa yang diinginkan oleh Patrick Kluivert".
"Memainkan lebih awal Eliano Reijnders, bukan Miliano Jonathans. Tentunya ini juga menjadi pemikiran karena Miliano dan Ragnar Oratmangoen tidak ada dalam bagian melawan Irak. Mereka tampil melawan Arab Saudi," pungkasnya.