6 Sahamnya Terbang di 2025, Ini Gurita Bisnis Hermanto Tanoko

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Hermanto Tanoko kembali menjadi sorotan di pasar modal. Dikenal sebagai salah satu konglomerat besar Indonesia, Hermanto Tanoko adalah pendiri dan pengendali Tancorp Group.

Kiprahnya menjadikannya salah satu pengusaha paling berpengaruh di Jawa Timur, dan banyak emiten yang terkait dengannya kini menjadi portofolio penting di Bursa Efek Indonesia. Mulai dari produsen cat, AMDK, bata ringan, hingga perusahaan retail dan farmasi, saham-saham yang terafiliasi dengan Tanoko mengungguli kinerja saham di industri masing-masing.

Sepanjang 2025, performa saham-saham yang berafiliasi dengannya kembali mencuri perhatian investor, dipimpin oleh kenaikan fantastis salah satu emiten propertinya, yaitu PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) melonjak 1,185% (YTD).

Berikut daftar emiten yang masuk dalam portofolio bisnis Hermanto Tanoko beserta perkembangan kinerja dan pergerakan harga sahamnya. Dari emiten milik Hermanto Tanoko, enam di antaranya sahamnya terbang tahun ini. 

1. PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE)

Emiten properti ini menjadi salah satu saham paling fenomenal tahun ini. Harga saham RISE berada di Rp12,825 melonjak sangat agresif dengan kenaikan YTD mencapai 1.151%.

Berdasarkan keterbukaan informasi, RISE mengusulkan pembagian 5,2536 miliar saham bonus dengan nilai nominal Rp100 per saham, yang akan dimintakan persetujuan pada Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 8 Januari 2026.

Rasio saham bonus yang diberikan adalah 1:4, artinya pemegang saham yang memiliki 4 saham akan menerima 1 saham bonus. Investor tidak perlu menebus apa pun, karena saham bonus akan dibagikan otomatis kepada seluruh pemegang saham yang tercatat hingga tanggal recording date 21 Januari 2026.

2. PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES)

PT Superior Prima Sukses Tbk merupakan produsen bata ringan Blesscon dan Superiore Block untuk kebutuhan konstruksi nasional. Harga saham BLES saat ini berada di level Rp161, dengan kinerja tahun berjalan terkoreksi -34,02% YTD.Perusahaan mencetak laba Rp49 miliar hingga Kuartal III 2025, menunjukkan fundamental yang tetap solid.

3. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)

CLEO dikenal sebagai produsen AMDK dan minuman kesehatan dengan jaringan luas di Indonesia. Harga saham CLEO tercatat di Rp510, turun cukup dalam dengan penurunan YTD sebesar -35,24%. Perseroan tetap ekspansif, dengan pembangunan pabrik baru serta inovasi produk. CLEO optimistis kinerja semester II membaik seiring peningkatan kapasitas. CLEO resmi masuk dalam indeks global FTSE Global Equity Index Series (FTSE GEIS) dan sebelumnya juga telah masuk dalam MSCI Global Index (MSCI Small Cap Index).

4. PT Mega Perintis Tbk (ZONE)

Perusahaan teknologi dan digital ini menunjukkan pergerakan saham yang menantang. Harga saham ZONE berada pada posisi Rp540, terkoreksi sepanjang tahun dengan YTD sebesar -34,55%. Meski begitu, manajemen melakukan diversifikasi usaha melalui pendirian bisnis perdagangan eceran alas kaki, langkah strategis untuk memperkuat pendapatan.

5. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK)

Sebagai produsen keramik untuk kebutuhan konstruksi, CAKK menikmati sentimen perbaikan sektor bangunan. Harga saham CAKK berada di level Rp179, menguat solid dengan kenaikan YTD sebesar 19,33%. CAKK membukukan rugi bersih pada kuartal III 2025 sebesar Rp30,2 miliar, meningkat signifikan dibandingkan periode sama tahun 2024 yang mencatat rugi Rp7,8 miliar.

6. PT Avia Avian Tbk (AVIA)

AVIA adalah produsen cat terbesar di Indonesia dengan jaringan distribusi yang kuat. Harga saham AVIA saat ini berada di Rp466, mencatatkan kenaikan YTD sebesar 16,50%. AVIA kembali menunjukkan komitmen memberikan nilai bagi pemegang saham dengan membagikan dividen interim sebesar Rp11 per saham, setara dengan total sekitar Rp600 miliar untuk tahun buku 2025. AVIA juga masuk dalam indeks FTSE Russell dan MSCI Small Cap Index.

7. PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO)

DEPO yang bergerak di distribusi bahan bangunan terus mencatat pertumbuhan stabil. Harga saham DEPO bergerak di angka Rp320, meningkat dengan kinerja YTD mencapai 29,03%. Sejumlah aksi korporasi ekspansi gerai dan penguatan distribusi ikut mendongkrak prospek perusahaan. DEPO, menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp 28,52 miliar dalam RUPST untuk tahun buku 2024, atau setara dengan Rp 4,2 per saham, Yang telah dijadwalkan pada 24 Juli 2025.

8. PT Penta Valent Tbk (PEVE)

PEVE, perusahaan distribusi farmasi dan alat kesehatan, melesat tahun ini. Harga saham PEVE berada di posisi Rp505, dengan kenaikan YTD signifikan sebesar 80,36%. Aksi korporasi perseroan menargetkan penjualan naik sekitar 17% serta laba setelah pajak melonjak hingga 40%. PEVE meluncurkan merek sendiri NOMBY yang fokus pada produk mom & baby healthcare, dan juga menyiapkan produk probiotik yang sangat potensial di pasar. Lebih jauh, manajemen memperkuat jaringan distribusi dengan menambah prinsipal dan meningkatkan efisiensi rantai pasok untuk menjaga pertumbuhan operasional.

9. PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI)

MERI berfokus pada pengembangan SDM dan pelatihan profesional. Harga saham MERI saat ini tercatat di level Rp206, menguat kuat dengan kenaikan YTD sebesar 60,94%.

Setelah melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) pada awal Juli 2025, perusahaan langsung melakukan ekspansi strategis dengan mendirikan anak usaha baru bernama PT Meri Mitra Edukasi. Entitas ini difokuskan untuk menjalankan bisnis di bidang penunjang pendidikan serta konsultasi manajemen, sejalan dengan rencana MERI memperluas cakupan layanan dan segmen pasarnya.

Deretan emiten di bawah ekosistem Hermanto Tanoko menunjukkan performa yang sangat variatif, dengan beberapa perusahaan mencatat pertumbuhan agresif, sementara lainnya fokus memperbaiki fundamental melalui ekspansi dan efisiensi. Dari ke-9 perusahaan ini, nama Hermanto Tanoko tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham untuk enam saham, yakni: AVIA, CLEO, RISE, CAKK, DEPO, dan PEVE.

Sementara pada BLES, ZONE dan MERI, namanya tidak tercantum sebagai penerima manfaat akhir atau ultimate beneficial owner. Kepemilikannya diwakili oleh Tancorp Investama memiliki 18,05 persen saham di BLES, ZONE diwakili oleh PT Tancorp Investama dengan jumlah 23,65 persen dari total saham, sedangkan pada MERI diwakili oleh PT Tancorp Investama dengan jumlah 19,32% dari total saham.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
| | | |