Jakarta, CNBC Indonesia — PT Shield On Service Tbk. (SOSS) akan melebur dengan induknya, PT ALSOK BASS Indonesia Security Services (AB). Dalam keterbukaan informasi, SOSS yang bergerak dalam bidang keamanan swasta itu akan menjadi penerima penggabungan atau surviving entity yang tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dijelaskan bahwa tujuan dari rencana merger ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya dengan menggabungkan operasi dan sumber daya yang serupa. Selain itu, aksi konsolidasi ini disebut akan menciptakan struktur manajemen yang lebih terpadu, mempermudah pengambilan keputusan, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
"Karyawan akan mendapatkan manfaat dari peran dan tanggung jawab yang lebih jelas sehingga mendorong tempat kerja yang lebih kolaboratif," kata manajemen SOSS dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin (13/10/2025).
Manajemen melanjutkan, para pemegang saham meyakini keberadaan satu perusahaan yang terintegrasi dengan baik akan menyederhanakan tata kelola dan meningkatkan nilai, sehingga menghasilkan visi strategis yang jelas serta mengurangi kompleksitas administratif.
Terdapat pula peluang memperkuat basis konsumen, melalui konsolidasi data konsumen dari Perusahaan Peserta Penggabungan. Basis konsumen yang lebih besar dan lebih beragam dapat memperkuat keberadaan merek, memungkinkan entitas gabungan untuk mengukuhkan posisi di pasar utama sekaligus membuka peluang cross-selling baru.
Adapun per 30 September 2025, komposisi pemegang saham SOSS terdiri dari AB sebanyak 79,83%, PT Puragraha Dianpertiwi sebesar 12,51%, ALSOK sebesar 4,50%, dan masyarakat sebanyakk 3,16%. Nilai ekuitas SOSS per 30 Juni 2025 mencapai Rp426,42 miliar.
Sementara itu, per 30 September 2025, komposisi pemegang saham AB terdiri dari ALSOK sebesar 99,28%, PT Aneka Oasis Indah sebesar 0,64%, dan PT Sakura Mitra Perdana sebesar 0,08%. Nilai ekuitas AB per 30 Juni 2025 mencapai Rp434,03 miliar.
Dengan meleburnya kedua SOSS dan AB, ALSOK akan menjadi pemegang saham pengendali baru. Nantinya, ALSOK akan menguasai 87% saham SOSS, PT Puragraha Dianpertiwi sebanyak 10,3%, PT Aneka Oasis Indah sebanyak 0,5%, PT Sakura Mitra Perdana sebesar 0,1%, dan publik menggenggam 2,6%.
ALSOK sendiri merupakan perusahaan yang berbasis di Jepang, dengan kegiatan usaha meliputi layanan keamanan, layanan manajemen fasilitas, layanan perawatan jangka panjang, dan layanan luar negeri.
SOSS akan melakukan pemanggilan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 25 November 2025. Sementara AB akan mengadakan RUPSLB pada 17 Desember 2025.
Diperkirakan, penggabungan SOSS dan AB akan efektif pada 1 April 2026. Seiring dengan pengumuman tersebut, saham SOSS melesat 24,55% menyentuh batas auto reject atas (ARA) ke posisi 1.040 per saham pada perdagangan Senin (13/10/2025). Sejak awal tahun saham SOSS telah naik 133,18%.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pihak yang Ajak Merger atau Caplok GOTO Masih Rahasia, Kenapa?