AdaKami Dorong Inklusi dan Literasi Keuangan ke Perempuan di FinExpo

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menyelenggarakan sesi bincang-bincang edukatif di ajang FinExpo Surabaya 2025, yang menjadi puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025. Mengusung tema "Bincang-Bincang Ibu2Canggih Bijak Finansial: Keuangan Aman, Masa Depan Nyaman," kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perencana keuangan, serta diikuti oleh komunitas ibu-ibu rumah tangga di Surabaya.

Menghadirkan narasumber inspiratif, kegiatan ini membahas pentingnya pengelolaan keuangan dan pemanfaatan layanan keuangan digital secara bijak, serta upaya terhindar dari pinjaman online (pinjol) ilegal kepada hampir 100 anggota komunitas Ibu2Canggih. Selain itu, AdaKami menghadirkanboothedukatif dan interaktif selama FinExpo Surabaya 2025 berlangsung pada 23-26 Oktober 2025.

"Kami percaya perempuan memiliki peran penting sebagai pengelola keuangan keluarga dan agen perubahan dalam membangun ekosistem finansial yang lebih bijak dan aman. Sebagai platform pindar berizin dan diawasi OJK, kami terus berupaya memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna melalui teknologi, kepatuhan regulasi, serta edukasi berkelanjutan," ungkap Head of Government Relations AdaKami, Adelheid Helena Bokau, dikutip Rabu (29/10/2025).

Adelheid menegaskan komitmen AdaKami untuk mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia.

"Pada akhirnya, literasi bukan hanya tentang memahami produk atau layanan finansial, tetapi juga tentang memberdayakan perempuan agar mampu mengambil keputusan yang bijak untuk mencapai tujuan finansial mereka, hingga akhirnya terwujud ekosistem keuangan digital yang dan berdaya bagi semua," ungkap dia.

Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Jawa Timur, Wahyu Puspitaningrum mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Tingkat literasi perempuan masih lebih rendah di bawah laki-laki. Itu membuktikan bahwa memang masih ada yang belum memahami atau meyakini betul mengenai produk atau layanan keuangan yang kita gunakan sehari-hari," kata dia.

"Dari sisi itulah, OJK juga menjadikan perempuan sebagai salah satu sasaran prioritas program peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Kegiatan edukasi ini sudah cocok dengan teman-teman yang sebagian besar adalah perempuan, sudahin linedengan apa yang sedang diupayakan oleh OJK untuk menuju tingkat literasi di 98%. Selain itu, agar terhindar dari penipuan dan kejahatan keuangan, masyarakat agar selalu mengingat tips 2L (Legal dan Logis) sebagai filter awal untuk membedakan penawaran produk keuangan yang ilegal atau yang berizin resmi dari OJK," terang dia.

Head of Corporate Affairs and Engagement Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Gledys Sinaga, juga menjelaskan bahwa peningkatan literasi perempuan sebagai motor penggerak ekonomi keluarga turut berkontribusi pada tumbuhnya perilaku finansial yang bertanggung jawab di masyarakat.

"Dewasa ini, para perempuan turut memegang peran penting sebagai aktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Banyak di antara mereka telah memanfaatkan bantuan dan layanan akses keuangan untuk usaha mikro, seperti bisnis rumahan, maupun untuk mendukung kebutuhan rumah tangga. Fenomena ini menunjukkan dampak positif dari upaya literasi dan juga edukasi yang kita lakukan selama ini secara industri," ujar Gledys.

Perencana Keuangan Profesional, Rista Zwestika, turut membagikan berbagai informas seputar pengelolaan keuangan keluarga, termasuk cara mengaturcash flowdan manajemen risiko keuangan. Selain itu, terdapat juga berbagai tips untuk mengenali pinjol ilegal yang menjamur saat ini.

"Perempuan sering menjadi pengelola utama keuangan keluarga, tapi tekanan sehari-hari terkadang membuat mereka harus mengambil keputusan sulit. Dengan pemahaman yang tepat dan strategi sederhana, saya yakin setiap 'menteri keuangan' di rumah tangga bisa mengelola uang keluarga dengan lebih percaya diri dan bijak," ujar Rista.

Brand and Community Lead Ibu2Canggih, Amanda Harmanie, menambahkan, keuangan merupakan salah satu topik yang paling diminati oleh para ibu di komunitas.

"Dari berbagai daerah di Indonesia, banyak yang menghadapi tantangan serupa: menyeimbangkan berbagai kebutuhan keluarga dengan pengelolaan keuangan yang baik. Diskusi ini membantu para ibu memahami lebih dalam cara mengatur keuangan dengan cerdas sekaligus menghindari jebakan pinjol ilegal," kata dia.

(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Kalah Seru, Ini Deretan Pembicara LPS Financial Festival Hari Ke-2