Akui Salah Taktik, Pelatih Thailand U-22 Minta Maaf Setelah Kalah dari Vietnam di Final SEA Games 2025

6 hours ago 1

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Thailand U-22, Thawatchai Damrong-ongtrakul, menyampaikan permintaan maaf atas kegagalan timnya merengkuh medali emas SEA Games 2025. Timnya kalah dramatis 2-3 dari Vietnam U-22 pada partai final, Kamis (18/12/2025).

Bermain di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand U-22 gagal memanfaatkan keunggulan dua gol pada babak pertama. Gol Yotsakorn Burapha pada menit ke-20 ditambah lesakan gol Seksan Ratre menit ke-31, membuat Tim War Elephant dengan gagah unggul 2-0 atas Vietnam.

Namun, situasi terbalik selepas turun minum, Thailand U-22 justru lengah. Vietnam U-22 mengejar lewat gol tendangan penalti Nguyen Dinh Bac pada menit ke-49 dan gol bunuh diri Waris Choolthong ke-60.

Skor sama kuat 2-2 bertahan hingga waktu normal berakhir, dan duel berlanjut ke babak tambahan. Gol Kemenangan Vietnam U-22 atas Thailand U-22 ditentukan oleh Nguyen Thanh Nhan pada menit ke-96. Sampai wasit meniup peluit berbunyi panjang, kedudukan tidak berubah.

Laporan Langsung SEA Games 2025 Thailand
Muhammad Adi Yaksa dan Bagaskara Lazuardi
(Grafis by Bayu Setiadi)

Nikmati sajian liputan SEA Games 2025 di Bola.com langsung dari Thailand. Yuk merapat, klik tautan ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Salah Perhitungan

Juru taktik Thailand U-22, Thawatchai Damrong-ongtrakul, terang-terangan mengakui ada kesalahan soal taktik. Terutama pada babak kedua, ketika Vietnam bisa mengejar hingga dua gol, bahkan mengunci kemenangan pada perpanjangan waktu.

"Masalahnya bukan pada hal spesifik; jika kami kalah, itu kesalahan saya. Ini soal taktik. Kami harus menerima hari ini kami tidak bisa membawa tim menuju tujuan, yaitu menjadi juara SEA Games di negara sendiri," terangnya dikutip dari Thairath.

"Ini soal momentum. Kami kehilangan Chanaphat pada babak pertama. Pada babak kedua, kami kebobolan gol di awal. Semua orang berusaha sebaik mungkin, berusaha bertahan, tetapi karena beberapa faktor," lanjut pelatih berusia 51 tahun tersebut.

"Ketika gagal membawa Thailand meraih kemenangan di SEA Games, jika kami tidak bisa mencapai target, terserah asosiasi untuk memutuskan (tentang masa depan). Kontrak saya hanya berlaku hingga Kejuaraan Asia 2026 pada Januari. Setelah itu, saya tidak tahu," lanjut Thawatchai Damrong-ongtrakul.

Akui Kehebatan Lawan

Thawatchai Damrong-ongtrakul cukup terkesima dengan kehebatan Vietnam U-22. Mental baja ditunjukkan pasukan Kim Sang-sik, ketika tertinggal dua gol dalam interval waktu 31 menit pertama.

Di sisi lain, stamina dan kebugaran fisik pemain Vietnam U-22 diakui Thawatchai Damrong-ongtrakul jadi nilai plus, membuat timnya kalah di pertandingan ini.

"Saya dengan tulus meminta maaf kepada para penggemar karena tidak dapat mencapai tujuan kami, serta kepada manajemen. Tujuan utama semua orang adalah memenangkan kejuaraan," tutur sang pelatih Thailand U-22.

"Kami sudah mencoba merotasi skuad sebanyak mungkin untuk menjaga semua orang tetap bugar sebelum final. Saya harus memuji kekuatan mental semua orang; mereka berjuang keras, tetapi tubuh mereka berada di bawah tekanan besar dari permainan klub dan tim nasional. Para pemain Vietnam berada dalam kondisi fisik yang jauh lebih baik," tandasnya.

Puasa Gelar 8 Tahun

Kekalahan dari Vietnam di final kali ini, menambah luka bagi Timnas Thailand U-22. Mereka menambah waktu puasa gelar juara SEA Games dalam 8 tahun terakhir.

Thailand merupakan raja sepak bola putra SEA Games dengan koleksi 16 medali emas sepanjang sejarahnya. Namun sejak terakhir kali juara pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, mereka selalu kandas.

Thailand terhenti di fase grup pada edisi 2019 Filipina. Kemudian tiga kekalahan beruntun di final, masing-masing dari Vietnam (2021), Indonesia (2023), dan terkini Vietnam (2025).

Sumber: Thairath

Read Entire Article
| | | |