Badai Dalam Negeri Mereda, Investor Bersiap Hadapi Gempuran Amerika

3 days ago 9
  • Pasar keuangan RI kompak rebound kemarin, baik itu IHSG, rupiah terhadap dolar AS, dan obligasi.
  • Wall Street berakhir beragam, saham Oracle terbang
  • Gejolak pasar akibat reshuffle kabinet tampaknya sudah mereda, kini pasar mengalihkan fokus menanti rilis data inflasi Amerika.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air kompak rebound pada perdagangan kemarin Rabu (10/9/2025).

Pasar keuangan Indonesia diharapkan menguat pada hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi pasar keuangan hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,92% atau menguat 70,40 poin ke level 7.699. Sebanyak 408 saham naik, 256 turun, dan 144 tidak bergerak.

Nilai transaksi kemarin juga tergolong ramai, mencapai Rp 15,67 triliun. Sebanyak 30,55 miliar saham berpindah tangan dalam 1,83 juta kali transaksi.

Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 1,3 triliun rupiah pada perdagangan kemarin.

Sejumlah saham menjadi sasaran dan paling ramai ditransaksikan investor adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Penguatan kemarin menjadi angin segar bagi investor pasar modal Tanah Air. Sebagai informasi, IHSG kemarin terjun 1,78% ke posisi 7.627,60. Sudah tiga hari indeks pasar saham RI terjerembab di zona merah.

Nyaris seluruh sektor perdagangan bergerak di zona merah dengan penguatan tertinggi dicatatkan oleh sektor properti, utilitas dan finansial. Sementara itu, sektor teknologi dan energi terkoreksi hari ini.

Emiten perbankan dan blue chip tercatat menjadi penggerak utama kinerja cemerlang IHSG kemarin. Saham BBCA tercatat menyumbang 19,62 indeks poin.

Saham BBRI kemarin melesat 2,11% ke Rp 3.870 per saham dan menyumbang kenaikan 14,83 indeks poin. Lalu diikuti oleh saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang melonjak 2,62% ke Rp 3.130 per saham dengan sumbangsih 11,39 indeks poin. Kemudian ada saham PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) yang menyumbang 8,53 indeks poin.

Terakhir melengkapi lima besar penggerak utama laju IHSG kemarin ada BMRI yang menguat 1,39% ke Rp 4.370 per saham dengan kontribusi penguatan 7,88 indeks poin.

Beralih ke pasar nilai tukar, rupiah juga tampak mulai menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Merujuk data Refinitiv, nilai tukar rupiah ditutup terapresiasi 0,09% ke posisi Rp16.455/US$ pada perdagangan kemarin Rabu, secara intraday rupiah sempat menguat ke level Rp16.434/US$ sebelum penguatannya tergerus hingga penutupan perdagangan.

Sejalan dengan penguatan rupiah dan IHSG, dari pasar surat utang juga terpantau ikut menghijau.

Terlihat dari penutupan yield surat utang acuan RI untuk tenor 10 tahun yang mengalami penurunan sebesar 3 basis poin menjadi 6,43% .

Perlu dipahami, pergerakan yield dan harga pada obligasi itu berlawanan arah, jadi kalau yield sudah mulai turun, artinya harga mulai naik lagi menunjukkan investor membeli obligasi.

Pages

Read Entire Article
| | | |