Bahlil Dorong Konsentrat Amman Mineral Dijual ke Smelter Freeport

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendorong PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) untuk bisa melakukan kerja sama bisnis terkait penjualan konsentrat tembaga ke smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur.

Dengan demikian, smelter tembaga PTFI masih tetap bisa beroperasi dengan pasokan konsentrat tembaga dari Amman Mineral. Di sisi lain, Amman Mineral nantinya tidak perlu mengekspor konsentrat tembaganya.

Seperti diketahui, Amman Mineral baru saja mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga karena smelter miliknya masih belum bisa beroperasi karena kondisi kahar (force majeure) akibat sempat terbakar.

Namun demikian, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah hanya memberi ruang regulasi, sementara keputusan transaksi sepenuhnya ada pada kedua perusahaan.

"Amman itu pertama smelternya itu kan kemarin dalam keadaan kahar. Dan dalam Peraturan Menteri (Permen) itu mengatakan bahwa perusahaan yang membangun smelter boleh mereka melakukan ekspor selama dalam keadaan kahar," kata Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Ia mengatakan, pemerintah sudah meminta kedua perusahaan untuk berkomunikasi langsung guna membahas kemungkinan penyerapan konsentrat tembaga Amman oleh smelter PTFI.

Mengingat, tambang PTFI masih berhenti operasinya usai terjadinya insiden longsoran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada 8 September 2025 lalu.

Dengan begitu, pasokan tembaga untuk smelter PTFI diarahkan untuk bisa dipasok dari produksi konsentrat tembaga milik Amman.

"Saya minta untuk Amman dan Freeport melakukan komunikasi B to B (business to business) agar material mereka bisa dibeli oleh Freeport untuk diolah di smelter Freeport dengan harga keekonomian. Artinya itu persoalan B to B," ujarnya.

Kendati demikian, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin ikut campur dalam keputusan bisnis kedua perusahaan. Ia hanya memastikan bahwa ruang komunikasi antar perusahaan sudah dibuka.

"Pemerintah itu hanya regulator," tandasnya.

Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sempat menjelaskan bahwa sejak akhir Juli 2025, fasilitas smelter AMNT terpaksa dihentikan sementara dan menghadapi keadaan kahar yang disebabkan kerusakan.

Kementerian ESDM pun telah memberikan izin ekspor konsentrat tembaga kepada AMNT sekitar 400 ribu ton, untuk periode sekitar enam bulan.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Siap-Siap, RI Bakal Tambah 10% Lebih Saham di Freeport

Read Entire Article
| | | |