Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, perbankan masih sangat lambat menurunkan suku bunga kredit.
Hingga saat ini, suku bunga kredit ia sebut masih betah bertengger di level 9%. Padahal, suku bunga acuan BI Rate telah turun 150 basis points hingga ke level 4,75%.
"Penurunan sukbung bank masih lambat," tegas Perry saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI, Rabu (19/11/2025).
Perry menganggap, kondisi ini dipicu oleh masih gencarnya perbankan memberikan suku bunga simpanan khusus bagi deposan besar atau yang kerap dikenal dengan special rate.
Jumlahnya mencapai 27% dari total dana pihak ketiga atau DPK yang telah mendapatkan special rate dari perbankan. Hingga menyebabkan permintaan kredit lemah.
"Kredit perbankan lebih lambat, hanya 20 bps menjadi 9% pada Oktober 2025," tutur Perry.
(arj)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BI Beberkan Penyebab Bank Lambat Salurkan Kredit
































:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339916/original/010495200_1757135510-20250904AA_Timnas_Indonessia_Vs_China_Taipei-108.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339674/original/047240900_1757081733-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-08.JPG)








:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310777/original/099498800_1754792417-527569707_18517708213000398_2665174359766286643_n.jpg)





