Cerita Ahmad Yani yang Kena Tipu Agen Abal-abal buat Abroad ke Bosnia: Sempat Drop Tiap Ketemu Orang, Kini Fokus di Tarkam

5 hours ago 1

Bola.com, Jakarta - Seorang pesepak bola Indonesia, Ahmad Yani, pernah menghiasi pemberitaan nasional pada medio tahun 2021. Ia diberitakan bersiap hijrah dengan abroad ke Bosnia.

Kala itu, Ahmad Yani merupakan anggota dari klub AHHA PS Pati, tim dari kasta kedua Indonesia yang dimiliki Atta Halilintar. Pemain asal Makassar ini segera bergabung dengan tim kasta kedua Bosnia, FK Zeljeznicar Banja Luka.

Bahkan rencananya saat itu, Ahmad Yani atau akrab disapa Daeng akan berangkat ke Bosnia pada 25 September 2021. Oleh FK Zeljeznicar Banja Luka, Daeng diikat kontrak selama satu tahun.

Ahmad Yani tidak sendirian sebagai orang Indonesia yang bermain di tim itu. Di tim barunya nanti, dia akan bermain dengan sesama pemain asal Indonesia lainnya, Iner Sontany Putra.

Tapi semuanya hanyalah mimpi. Sebab kepindahannya tak pernah terwujud, ia seolah menjadi korban penipuan agen yang menawarinya bermain di Bosnia kala itu.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Berita yang Menggemparkan

Ahmad Yani menjadi tamu dalam podcast Bicara Bola edisi Senin (3/11/2025) yang dipandu oleh kiper nasional, Alfonsus Kelvan. Ia buka-bukaan menceritakan mengenai apa yang sebenarnya terjadi tiga tahun silam.

Pada awalnya, Ahmad Yani bermain untuk AHHA PS Pati, tim di Jawa Tengah yang kala itu dibesut oleh pelatih senior Ibnu Grahan. Selain mendapat tawaran dari Persikota Tangerang via Hamka Hamzah, dirinya juga didekati oleh seorang agen yang diketahui bernama Alex Talpes.

Perkenalannya dengan agen itulah yang membuat karier sepak bolanya langsung ambyar. Iming-iming untuk abroad ke Bosnia dengan segala fasilitas, ternyata hanya ada di dalam bayangan. Sebab Ahmad Yani kemudian tidak pernah menjejakkan kakinya di negara Eropa Timur itu.

Yang menarik adalah foto bareng antara Ahmad Yani Iner Sontany tampak sangat meyakinkan. Sebab dalam foto itu masing-masing membawa jersey lengkap dengan nama dan nomor punggung.

Ahmad Yani mengenakan nomor punggung 3, sementara Iner Sontany dengan nomor 20, sedangkan satunya bernama Halilovic bernomor punggung 10. Rupanya jersey tersebut dibuat di Indonesia, bukan fasilitas dari klub FK Zeljeznicar Banja Luka.

Pemain Lain Hampir Ikut Kena Tipu

Impiannya buyar, sampai harus rela merogoh kocek untuk membeli tiket pesawat, hingga sebuah foto viral dengan mengenakan jersey klub yang dimaksud. Dalam penuturannya, ia yakin kasus penipuan yang dialaminya tidak hanya terjadi sekali di sepak bola Indonesia.

"Sebenarnya banyak tapi akhirnya enggak sempat kejadian. Karena banyak teman-teman dari Persija, yang ngomong juga ke saya kalau dia juga pernah ditawari sama agen itu. Tapi dia enggak berani berani ngambil. Makanya dia pas ada berita itu, mereka pada tanya ke saya. Kayaknya sih sudah banyak kasus-kasus ini," terang Ahmad Yani.

"Mereka belum sempat ngomong-ngomong ini sih sebenarnya. Baru saya yang prosesnya sudah sedemikian panjang, sampai ngeluarin duit, sampai Kedubes, foto yang vira itu. Baru saya yang kena sih," tuturnya.

Mental Drop

Kejadian yang dialami Ahmad Yani berimbas pada psikologisnya kala itu. Hatinya campur aduk, kecewa dan malu adalah yang paling dirasakannya. Padahal saat itu usianya tergolong cukup muda, masih kisaran 24 tahun.

Di saat ingin menjemput impian bisa bermain di Eropa, angan-angan untuk suatu saat dipanggil Timnas Indonesia, menjadi berantakan. Ia mengaku pernah di titik menjadi orang yang tertutup.

"Sampai viral banget itu foto. Sampai ketika saya posting di Instagram, banyak banget pemain senior pada ngikutin beritanya. Saya benar-benar langsung drop. Sampai drop kayak malas ketemu orang-orang," kenangnya.

"Keluarga sempat bertanya kenapa belum berangkat. Saya cuma bisa bilang masih proses dan sebagaianya. Saya betul-betul jadi orang tertutup saat itu. Masalahnya setiap keluar rumah, semuanya pada bertanya, jujur jadi kayak malu begitu," ucap pria kelahiran 1 Oktober 1997.

Menggeluti Tarkam

Setelah peristiwa batal ke Eropa, Ahmad Yani masih berkomunikasi dengan sang agen yang menipunya. Dirinya sempat meminta pertanggungjawaban dari sang agen atas kerugian yang dideritanya.

Kini Ahmad Yani sudah bisa melupakan untuk kemudian aktif di sepak bola antar kampung (tarkam).

"Sempat ngomong sama si agen ini bagaimana nasib saya? Ya mereka cuma bisa lempar sana-sini. Jadi saya kayak ya sudahlah mungkin pelajaran kali ya buat saya," bebernya.

Aktivitas sekarang ya main-main di Tarkam saja. Seperti tarkam di Cirebon yang ternyata suporternya fanatik banget dan kekeluargaannya kuat. Jadi seneng saja main di tarkam," pungkas Ahmad Yani.

Sumber: Podcast Bicara Bola

Read Entire Article
| | | |