Check-in Kamar Hotel Merosot, Kecuali Provinsi Ini-Happy Efek Ramadan

13 hours ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Maret 2025 menurun baik untuk klasifikasi bintang dan nonbintang. Degan total rata-rata lama menginap yang juga semakin singkat.

Pada bulan itu TPK hotel klasifikasi bintang hanya mencapai 33,56%, turun 13,65% poin dibanding Februari 2025 yang sebesar 47,21%. Dibanding Maret 2024 yang sebesar 43,41% juga merosot, sebesar 9,85% poin.

"Tingkat penghunian kamar turun secara bulanan sebesar 13,65% poin atau secara yoy (year on year/ tahunan) turun 9,85% poin," kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Provinsi Papua Tengah, Aceh, dan Kalimantan Timur mencatat penurunan TPK hotel bintang terdalam, masing-masing turun sebesar 22,18 poin; 17,73 poin; dan 17,06 poin. Sementara itu, hanya provinsi Papua Selatan dan Papua Pegunungan yang mengalami peningkatan TPK (yoy), masing-masing naik sebesar 5,91 poin dan 2,73 poin.

"TPK hotel klasifikasi bintang tertinggi ini tercatat di Papua Selatan, yaitu sekitar 53,55%, yang didorong adanya beberapa event pemerintah daerah dan juga kegiatan safari Ramadan," ujar Pudji.

Okupansi Hotel Turun Efek Momen Puasa

Secara kumulatif Januari hingga Maret 2025, TPK hotel bintang 42,88%, turun 3,55 poin dibandingkan TPK pada periode yang sama tahun 2024. Penurunan terbesar tercatat di Provinsi Kepulauan Riau, Aceh, dan Papua masing-masing turun sebesar 13,78 poin; 13,02 poin; dan 11,87 poin.

TPK hotel non bintang pada Maret 2025 yang sebesar 18,73% juga turun 4,44% poin dibanding Februari 2025 yang sebesar 23,17%. Sedangkan dibanding Maret 2024 turunnya 3,37% poin karena saat itu masih di posisi 22,10%.

Secara spasial, Provinsi DKI Jakarta mencatat TPK hotel nonbintang tertinggi pada Maret 2025 yang mencapai 36,31%, diikuti oleh Bali sebesar 35,71% dan Kepulauan Riau sebesar 28,91%. Sementara itu, TPK terendah tercatat di provinsi Sumatra Barat yang hanya mencapai 9,36%.

Berdasarkan klasifikasi hotel, TPK tertinggi pada Maret 2025 tercatat pada hotel bintang 5 sebesar 35,91%, sedangkan TPK terendah tercatat pada hotel non bintang sebesar 18,73%.

Secara kumulatif periode Januari hingga Maret 2025, TPK hotel Indonesia 34,26% menurun 2,53 poin dibanding periode yang sama tahun lalu. Semua klasifikasi hotel mengalami penurunan, terdalam tercatat pada hotel bintang 5 sebesar 5,42 poin. Sementara itu, hotel bintang 1 dan 2 mengalami penurunan terendah, yaitu turun 1,44 poin.

"Penurunan ini lebih disebabkan minimnya event di bulan Maret, penurunan jumlah wisatawan dan juga okupansi hotel yang cenderung turun selama bulan puasa," ucap Pudji.

Sementara itu, untuk rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Indonesia pada Maret 2025 mencapai 1,67 malam. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,03 poin dibandingkan Maret 2024 (y-on-y), namun meningkat 0,09 poin dibandingkan bulan sebelumnya (m-to-m).

Umumnya, rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi daripada tamu Indonesia. Pada Maret 2025, rata-rata lama menginap tamu asing sebesar 2,50 malam, sementara tamu Indonesia hanya sebesar 1,54 malam.

Secara spasial, rata-rata lama menginap tamu hotel terlama tercatat di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 3,08 malam, diikuti Papua Tengah dan Bali, masing-masing sebesar 2,80 malam dan 2,75 malam. Rata-rata lama menginap tamu hotel tersingkat tercatat di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 1,16 malam.

Rata-rata lama menginap tamu asing terlama tercatat di Provinsi Papua Barat sebesar 10,18 malam, sedangkan yang tersingkat tercatat di Papua Barat Daya sebesar 1,32 malam. Sedangkan tamu Indonesia, rata-rata lama menginap terlama tercatat di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 3,07 malam, sedangkan yang tersingkat tercatat di Sulawesi Tenggara sebesar 1,15 malam.

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)Foto: Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)
Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Geger Wisatawan di Kashmir, India Ditembaki Kawanan Bersenjata

Next Article Tarif Standar Tapi Kamar Hotel Belum Penuh di Libur Nataru, Ada Apa?

Read Entire Article
| | | |