Deretan Amunisi Timnas Indonesia U-22 Siap Tancap Gas di Lanjutan BRI Super League: Jadi Pilihan Utama Seusai Tugas Negara

5 hours ago 4

Bola.com, Jakarta - Sejumlah pemain andalan Timnas Indonesia U-22 pada agenda uji coba melawan Mali U-22 akan kembali tancap gas bersama klubnya masing-masing pada lanjutan BRI Super League 2025/2026.

Para pemain Timnas Indonesia U-22 tersebut telah mengukir penampilan yang reguler bersama klubnya di kasta tertinggi. Mereka diyakini bisa kembali mendapatkan menit bermain yang cukup sebagai modal untuk kembali memperkuat Tim Garuda Muda.

Memang, meski bisa bermain dengan durasi yang cukup melimpah di level klub, tak semua pemain ini bisa menembus skuad utama Garuda Muda. Persaingan yang ketat tersaji untuk bermain sebagai starter melawan Mali U-22.

Namun, dengan penampilan reguler di kompetisi kasta tertinggi, para pemain ini bisa memiliki peluang yang lebih besar untuk tetap terpantau Indra Sjafri menuju SEA Games 2025. Berikut ini Bola.com menyajikan ulasannya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Andalan di Lini Pertahanan

Sejauh ini, setidaknya ada lima pemain Timnas Indonesia U-22 yang berstatus sebagai pemain andalan di jantung pertahanan klubnya masing-masing. Mereka merupakan amunisi yang selalu jadi pilihan utama di BRI Super League.

Di bawah mistar gawang, ada nama Cahya Supriadi yang berstatus sebagai kiper utama PSIM Yogyakarta. Pemain berusia 22 tahun itu sudah tampil sebanyak 10 kali dengan catatan 13 kebobolan dan tiga cleansheet.

PSIM juga memiliki satu pemain muda lainnya, yakni Raka Cahyana. Dia menjadi satu di antara amunisi muda paling bersinar bersama Laskar Mataram karena sudah tampil sebanyak 11 kali dengan satu gol plus satu assist.

Di pos bek tengah, ada Kadek Arel, kapten Timnas U-22, yang menjadi langganan starter di Bali United. Setelah sempat kesulitan merebut tempat utama, bek berusia 20 tahun itu kini jadi starter pada lima laga terakhir dan telah mengukir 10 penampilan.

Ada juga Kakang Rudianto asal Persib Bandung. Jika dia bermain sebagai bek tengah di Timnas U-22, posisinya di klub justru digeser menjadi bek kanan. Sejauh ini, dia telah tampil sembilan kali di kompetisi domestik, dan tiga kali di ACL2 2025/2026.

Amunisi Sektor Tengah

Selanjutnya, di area lini tengah, Timnas Indonesia U-22 juga memiliki banyak amunisi yang bermain secara reguler bersama klubnya masing-masing. Mereka mendapat menit bermain yang layak untuk bisa berkembang.

Yang pertama tentu ialah gelandang bertahan Borneo FC, Rivaldo Pakpahan. Pemain berusia 22 tahun ini sukses mengukir sebanyak delapan kali penampilan sebagai starter, dan menyumbang dua assist untuk Pesut Etam.

Ada juga kreator serangan andalan Arema FC, Arkhan Fikri. Meski baru berusia 20 tahun, Arkhan sudah menghasilkan sebanyak delapan laga, di mana tujuh pertandigan di antaranya turun sebagai starter. Kontribusinya mencapai dua gol dan satu assist.

Nama lainnya yang cukup bersinar ialah Zanadin Fariz. Pemain berusia 21 tahun itu sudah bermain sebagai starter dalam enam laga terakhir bersama Persis Solo dan berhasil mengukir dua assist untuk Laskar Sambernyawa.

Toni Firmansyah juga punya catatan yang tak kalah oke. Bersama Persebaya Surabaya, gelandang berusia 20 tahun itu setidaknya sudah tampil delapan kali sebagai starter dari 10 penampilan bersama Tim Bajul Ijo.

Tumpuan Lini Serang

Sayangnya, di lini depan, Timnas Indonesia U-22 masih kekurangan pemain-pemain yang bermain reguler bersama klubnya. Hanya ada segelintir nama yang punya bekal menit bermain yang melimpah di kasta tertinggi.

Victor Dethan, misalnya, sejauh ini telah mengukir enam laga sebagai starter dari total 10 penampilan bersama PSM Makassar. Dari semua aksinya itu, pemain keturunan Kanada ini telah menyumbang satu gol.

Rekan setimnya, Ricky Pratama, juga tak jauh berbeda. Dia bermain sebanyak enam kali sebagai starter dengan koleksi satu assist. Sayangnya, belakangan ini dua lebih sering dibangkucadangkan oleh Juku Eja.

Satu-satunya pemain di lini depan Garuda Muda yang berhasil mendapatkan menit bermain reguler hanyalah Hokky Caraka. Dia tampil sebagai starter sebanyak sembilan kali dari 11 penampilan dan kini telah menyumbang satu gol.

Read Entire Article
| | | |