Deretan Saham "Darah Biru" yang Sulap Modal UMR Jadi Puluhan Juta

1 hour ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Di pasar saham Indonesia, sering muncul anggapan bahwa hanya saham gorengan yakni saham dengan likuiditas rendah, kapitalisasi kecil, dan pergerakan harga yang mudah digerakkan oleh pihak tertentu, yang mampu mencetak kenaikan harga luar biasa hingga berstatus multibagger.

Pandangan ini muncul karena secara visual, saham-saham kecil memang lebih sering menunjukkan lonjakan harga ekstrem dalam waktu singkat. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Dalam kenyataannya, saham berfundamental kuat dengan kapitalisasi besar (big cap) juga berpotensi menghasilkan return berlipat ganda, hanya saja prosesnya terjadi dengan dinamika dan karakter yang berbeda.

Perusahaan berfundamental solid juga dapat mencatatkan return berlipat, terutama ketika bisnis mereka memasuki fase pertumbuhan struktural atau melakukan transformasi besar. Beberapa alasannya:

a. Pertumbuhan Bisnis yang Konsisten

Perusahaan besar dengan manajemen kuat, tata kelola baik, dan strategi pertumbuhan jelas biasanya mampu mencetak kinerja laba yang terus meningkat. Jika laba tumbuh bertahun-tahun, harga saham pada akhirnya mengikuti.

b. Ekspansi Pasar dan Inovasi

Perusahaan yang berhasil masuk ke pasar baru, memperluas lini produk, atau melakukan transformasi digital dapat membuka peluang pertumbuhan yang besar, meskipun sebelumnya dianggap sudah terlalu besar untuk berkembang.

c. Siklus Industri yang Mendukung

Sektor tertentu seperti komoditas, perbankan, telekomunikasi, netral karbon, hingga energi terbarukan bisa mengalami supercycle. Ketika siklus ini terjadi, perusahaan besar dalam sektor tersebut bisa mencatatkan kenaikan valuasi signifikan.

d. Yield Stabil Membuat Investor Global Masuk

Big cap sering menjadi sasaran investor institusi global yang mencari stabilitas. Arus dana masuk secara konsisten dapat mendorong kenaikan harga yang kuat dan berkesinambungan.

Berikut 10 saham big caps dengan performa kinerja harga saham terbaik di sepanjang tahun ini.

Jika seorang investor berinvestasi setidaknya Rp5 juta saja atau mendekati UMR Jakarta, nilai investasinya sudah menjadi double digit.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
| | | |