Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
14 October 2025 05:00

Hamas mulai menyerahkan kelompok pertama dari sandera Israel yang masih hidup dalam kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Senin (13/10/2025). (REUTERS/Mussa Qawasma)

Penyerahan ini menandai langkah penting dalam upaya mengakhiri konflik berdarah 2 tahun yang telah menghancurkan Jalur Gaza dan menelan puluhan ribu korban jiwa. (REUTERS/Mussa Qawasma)

Militer Israel mengonfirmasi bahwa tujuh dari 20 sandera yang masih hidup telah tiba di wilayah Israel setelah diserahkan oleh Palang Merah di perbatasan Gaza pada Senin (13/10/2025) pagi. Ribuan warga Israel berkumpul di Hostage Square, Tel Aviv, untuk merayakan kabar pembebasan yang selama ini mereka nantikan. (REUTERS/Mussa Qawasma)

Menurut pernyataan resmi, sisa 13 sandera yang masih hidup, bersama jenazah 26 sandera yang telah tewas dan dua lainnya yang masih belum diketahui nasibnya, diserahkan pada Senin malam waktu setempat. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan hampir 2.000 tahanan dan narapidana Palestina, termasuk ratusan yang ditahan selama operasi militer 2 tahun terakhir. (REUTERS/Mussa Qawasma)

Sementara suasana haru menyelimuti Israel, di sisi lain perbatasan Gaza, suasana berbeda juga terjadi. Sekitar selusin pria bersenjata yang diyakini merupakan anggota sayap militer Hamas terlihat di Rumah Sakit Nasser, di mana panggung dan kursi telah disiapkan untuk menyambut para tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. (REUTERS/Mussa Qawasma)

Langkah ini merupakan tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata yang dicapai minggu lalu di Sharm el-Sheikh, Mesir, di mana Trump dijadwalkan memimpin pertemuan puncak lebih dari 20 pemimpin dunia pada hari yang sama. Adapun Jalur Gaza kini berada dalam kondisi nyaris rata dengan tanah, di mana sebagian besar infrastrukturnya hancur, jutaan warganya kehilangan tempat tinggal, dan sistem kesehatan lumpuh total. (REUTERS/Mussa Qawasma)