Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memamerkan rudal nuklir baru Pyongyang, Hwasong-20, Jumat (10/10/2025). Ini dilakukan saat Korut menandai peringatan 80 tahun berdirinya Partai Buruh yang berkuasa.
Hwasong-20, sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang menurut media pemerintah ditenagai oleh mesin yang terbuat dari serat karbon dan mampu menghasilkan daya dorong 1.971 kilonewton, melebihi mesin roket Korut sebelumnya. Rudal ini, yang merupakan yang terbaru dalam serangkaian misil jarak jauh di bawah kepemimpinan Kim, memberikan Korut kemampuan untuk menargetkan wilayah manapun di daratan Amerika Serikat (AS)
Belum ada informasi pasti mengenai rudal ini. Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Hwasong-20, untuk saat ini, mewakili apoteosis ambisi Korut untuk kemampuan pengiriman nuklir jarak jauh. Kita harus berharap melihat sistem tersebut diuji sebelum akhir tahun ini.
"Sistem tersebut kemungkinan dirancang untuk pengiriman beberapa hulu ledak. Hulu ledak ganda akan meningkatkan tekanan pada sistem pertahanan rudal AS yang ada dan memperkuat apa yang dilihat Kim sebagai hal yang diperlukan untuk mencapai efek penangkalan yang berarti terhadap Washington," tuturnya.
Dihadiri Delegasi Putin-Xi Jinping
Di platform peninjauan Hwasong-20 bersama Kim, turut hadir Perdana Menteri China Li Qiang, Dmitry Medvedev dari Rusia, dan Kepala Partai Komunis Vietnam To Lam. Kehadiran para pejabat tinggi ini semakin menegaskan poros baru Pyongyang di kancah global.
Dalam sebuah pertemuan dengan Kim, Dmitry Medvedev dari Rusia secara terang-terangan menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Korut terhadap operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Medvedev menyatakan bahwa sifat hubungan antara rakyat dan antar negara terungkap di masa-masa sulit.
"Kami berterima kasih kepada Republik Rakyat Demokratik Korea atas dukungan teguhnya terhadap operasi militer khusus. Prajurit kami berdiri bahu-membahu untuk membebaskan wilayah Kursk. Prestasi ini akan selamanya terukir di hati kami," tuturnya.
Setelah parade, Kim menyampaikan pidato yang menggambarkan Korut sebagai sebuah negara yang berporos pada kekuatan sosialis yang melawan Barat.
"Kami adalah anggota setia kekuatan sosialis dan benteng kemerdekaan melawan hegemoni Barat," ungkapnya.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mata-Mata Korsel Sebut AS Siap Luncurkan Nuklir ke Korut