Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah Tbk (TINS) mengungkapkan bahwa perusahaan asal China, Yunnan Tin Company Limited, telah menyampaikan minat untuk bekerja sama dengan PT Timah. Hal ini diketahui setelah perusahaan tambang timah terbesar di China tersebut datang menemui PT Timah.
Direktur Pengembangan Usaha TINS Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara menjelaskan, pertemuan dengan Yunnan Tin terjadi sekitar empat bulan lalu. Dalam pertemuan ini, Yunnan Tin menyampaikan jika keduanya bergabung, maka potensinya cukup besar ke depan.
"Yunnan Tin itu menyatakan kepada kami bahwa apabila PT Timah dan Yunnan Tin ini bergabung, kemungkinan besarnya juga kami akan bisa mengendalikan harga timah dunia. Termasuk juga dengan konteks logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth elements (REE)," kata Suhendra dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Selasa (18/11/2025).
Selain itu, menurut dia, jika PT Timah diberikan kepercayaan untuk mengembangkan mineral strategis berupa LTJ, kerja sama ini dinilai dapat membuka potensi besar, terutama dari sisi bisnis maupun geopolitik global.
"Apabila kami dalam hal ini dipercaya PT Timah untuk melakukan pengembangan dari REE ke depannya, saya yakin juga akan menjadi potensi dan semacam bergain yang cukup besar dari sisi bisnis dan lebih daripada itu mungkin dari sisi politik dan lain sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya, PT Timah Tbk (TINS) membeberkan hal yang cukup mengejutkan terkait pengelolaan mineral ikutan dari sisa hasil produksi (SHP) timah. Pasalnya, selama bertahun-tahun SHP justru terbuang sia-sia ke laut tanpa pemanfaatan yang lebih optimal.
Direktur Utama PT Timah Restu Widiyantoro menjelaskan pihaknya baru saja mendapat arahan dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto selaku Kepala Badan Industri Mineral untuk mulai mengelola mineral ikutan tersebut.
"Kami mendapat arahan dan bertemu langsung dan dikunjungi oleh Bapak Menteri Dikti, Menteri Pendidikan Tinggi. Baru empat hari yang lalu. Dan di situ alhamdulillah kami mendapat arahan untuk mulai mengelola SHP di Timah," katanya dalam RDP bersama Komisi VI DPR, dikutip Rabu (24/9/2025).
Ia pun mengakui, selama ini PT Timah belum menyadari pentingnya nilai SHP. Sehingga, selama bertahun-tahun sisa mineral tersebut dibuang ke laut.
Oleh sebab itu, mulai saat ini PT Timah akan mengubah praktik tersebut dengan menahan dan mengumpulkan seluruh SHP untuk diolah lebih lanjut.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
PT Timah Buka-Bukaan Soal Maraknya Tambang Ilegal di Wilayahnya































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292881/original/016928800_1753267680-WhatsApp_Image_2025-07-23_at_17.02.21.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5290440/original/054693900_1753109793-20250721AA_Piala_AFF_U-23_Indonesia_U-23_Vs_Malaysia-19.JPG)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5255125/original/011605200_1750149296-_Timnas_Indonesia_U-23_-_Jens_Raven__Dony_Tri_Pamungkas__Kdek_Arel_Priyatna__background_Gerald_Vanenburg_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295668/original/003518200_1753490643-vie_2.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294962/original/091757100_1753426328-SnapInsta.to_523144936_1283178553162979_2047566670970110161_n.jpg)


:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5290442/original/095610800_1753109794-20250721AA_Piala_AFF_U-23_Indonesia_U-23_Vs_Malaysia-03.JPG)