Dokter Ingatkan Bahaya Mainan Kosmetik: Iritasi hingga Gangguan Hormon

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Mainan kosmetik untuk anak memang terlihat lucu dan menggemaskan. Tapi jangan terkecoh. Di balik warna cerah dan kemasan menggemaskan, tersimpan risiko yang bisa berdampak pada kesehatan kulit dan bahkan pertumbuhan anak.

Dokter spesialis kulit Dr.dr. Fitria Agustina, Sp.DVE,FINSDV, FAADV memperingatkan kulit anak terutama bayi hingga usia pra-remaja jauh lebih tipis dan rentan dibandingkan kulit orang dewasa. Artinya, bahan kimia dalam kosmetik jauh lebih mudah diserap dan dapat memicu reaksi negatif.

"Kulit anak 5 kali lebih tipis dari dewasa. Fungsi perlindungannya belum sempurna. Jadi zat berbahaya sangat mungkin terserap lebih cepat dan dalam jumlah lebih besar," ujar Fitria dalam webinar yang digelar online dan offline di Jakarta oleh BPOM, pada Senin (21/7/2025).

Menurut dr. Fitria, gejala paling umum akibat penggunaan kosmetik yang tidak aman adalah ruam, iritasi, hingga dermatitis kontak. Namun yang lebih mengkhawatirkan, beberapa bahan kimia dalam kosmetik, seperti paraben berlebih, logam berat, hingga pewarna sintetik dapat mempengaruhi sistem hormon anak, termasuk hormon pertumbuhan.

"Beberapa anak bahkan bisa mengalami gangguan endokrin, akibat bahan kimia yang terserap masuk lewat kulit atau tertelan lewat tangan," katanya.

Fitria juga menyoroti tren di media sosial seperti TikTok, yang banyak menampilkan anak-anak memakai makeup sebagai hiburan atau konten. Ini membuat anak-anak mudah terpapar dan tergoda untuk mencoba produk kosmetik dewasa atau mainan kosmetik tanpa pengawasan.

Kosmetik anak, menurut Fitria, seharusnya tidak sekadar aman digunakan, tapi juga disesuaikan dengan usia. Ia menegaskan pentingnya menghindari bahan-bahan seperti merkuri, hidroquinone, phthalates (talets), formaldehyde, serta pewangi dan pewarna berlebihan.

Meski paraben masih diperbolehkan dalam jumlah tertentu, penggunaan yang melebihi batas aman seperti lebih dari 0,8% untuk methyl paraben bisa berdampak negatif.

"Kalau bahan kosmetik saja bisa memicu hormon terganggu, maka pertumbuhan anak pun bisa terhambat. Jangan sampai lucu-lucunya sekarang bikin repot kesehatannya nanti," kata Fitria.

Tips Aman Pilih Kosmetik Anak

dr. Fitria menyarankan para orang tua untuk bijak memilih produk kosmetik anak. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

  • Pilih produk berlabel khusus anak, hypoallergenic, dan sudah memiliki nomor notifikasi BPOM.
  • Hindari kosmetik dengan warna atau aroma menyolok, terutama dari toko online tidak resmi.
  • Gunakan kosmetik sesederhana mungkin, cukup untuk membersihkan, melembapkan, dan memproteksi, seperti sabun lembut dan sunscreen fisik untuk anak usia di atas 6 bulan.
  • Jangan menggunakan kosmetik dewasa pada anak, meski hanya sesekali.

Terakhir, Fitria mengajak para orang tua untuk aktif memberikan edukasi pada anak, termasuk remaja, agar tidak sembarangan membeli atau memakai kosmetik hanya karena ikut-ikutan tren. "Jangan cuma konsumtif, tapi ajari anak-anak untuk jadi konsumen yang cerdas," pungkasnya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kulit Sensitif Bisa Diturunkan dari Nenek, Bukan Cuma Ibu atau Ayah

Read Entire Article
| | | |