Jakarta, CNBC Indonesia — PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue sebanyak 1,33 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham.
Selanjutnya, manajemen akan meminta persetujuan kepada para pemegang saham atas rencana aksi korporasi tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2025.
"Perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada OJK setelah rencana PMHMETD I tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/10).
Rencananya, penggunaan dana rights issue setelah dikurangi biaya-biaya antara lain, untuk pengembangan usaha baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak.
Dalam hal ini untuk pengembangan atas lahan-lahan strategis seperti proyek Tanrise City di di Bandung, Tanrise City di Sidoarjo, Kawasan Industri di Banjarbaru, Kalimantan dan Kawasan Resor Taman Dayu.
Selain itu, hasil dana rights issue juga akan digunakan untuk modal kerja dan entitas anak untuk pelunasan sebagian atau seluruh pinjaman bank Perseroan.
Manajemen optimis, pelaksanaan rights issue ini akan memberikan dampak positif bagi Perseroan dengan memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kemampuan pendanaan untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan secara berkelanjutan, melalui pengembangan proyek-proyek strategis yang dimiliki Perseroan dan entitas anak.
Selain itu, Perseroan juga dapat mengurangi rasio pinjaman, menurunkan beban bunga, sehingga semakin memperkuat kinerja keuangan Perseroan di masa mendatang.
Dengan pelaksanaan rights issue ini, pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi). Meskipun demikian, dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD I akan memperkuat struktur permodalan Perseroan, mengurangi beban pinjaman, dan mendukung pengembangan usaha Perseroan.
"Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan, memperbaiki arus kas, dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan, sehingga memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham dalam jangka panjang," ungkapnya.
Jadwal persetujuan pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB sebagai berikut:
Pemberitahuan Rencana RUPSLB kepada OJK: 14 Oktober 2025
Pemberitahuan Rencana RUPSLB dalam situs web BEI dan situs web Perseroan: 21 Oktober 2025
Keterbukaan Informasi Rencana PMHMETD I dalam situs web BEI dan situs web Perseroan: 21 Oktober 2025
Penyampaian bukti Pengumuman Rencana RUPSLB dan Keterbukaan Informasi Penambahan Modal kepada OJK dan BEI: 23 Oktober 2025
Tanggal penentuan Pemegang Saham yang berhak untuk hadir dalam RUPSLB (recording date): 4 November 2025
Panggilan RUPSLB dalam situs web BEI dan situs web Perseroan: 5 November 2025
Penyampaian Bukti Panggilan RUPSLB kepada OJK dan BEI: 7 November 2025
Pelaksanaan RUPSLB: 27 November 2025
Sementara itu pada hari ini, Selasa (21/10/2025), saham RISE sudah lompat 19,67% atau tembus auto reject atas (ARA), melanjutkan penguatan yang sudah terjadi sejak jelang akhir September 2025.
Terhitung, sejak awal September 2025 hingga perdagangan hari ini, saham RISE sudah lompat lebih dari 600%. Padahal sejak awal tahun hingga September 2025, saham RISE bergerak di level 1.000-an.
Sebagai informasi, per 30 September 2025, konglomerat Hermanto Tanoko tercatat sebagai penerima manfaat akhir. Dia mengendalikan RISE melalui PT Tancorp Global Sentosa dengan kepemilikan 80,3%.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Gelar Rights Issue, HATM Bakal Terbitkan 1,68 Miliar Saham Baru