Garap "Harta Karun" Langka, RI Bisa Jadi Pengendali Geopolitik Dunia

1 hour ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain kunci dalam geopolitik dan geoekonomi global. Salah satunya lewat pengembangan 'harta karun' berupa logam tanah jarang (LTJ) atau Rare Earth Elements (REE).

Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk (TINS) Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara menyebutkan bahwa jika Indonesia mampu menguasai rantai nilai LTJ, posisinya bisa sejajar dengan negara-negara yang saat ini mendominasi pasokan mineral kritis dunia.

"Ya makanya jika kita ke depan ya, di masa depan, in the future itu kalau kita memegang kendali terhadap potensi logam tanah jarang, kita kemungkinan besar akan masuk dalam pengendali geopolitik global, geoekonomi global semacam yang sudah dilakukan atau yang sudah terjadi oleh China dan terhadap Amerika saat ini," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Selasa (18/11/2025).

Dia menilai langkah China yang menutup keran ekspor REE pada Oktober lalu menjadi bukti nyata bagaimana mineral kritis tersebut bisa menjadi alat tawar-menawar internasional.

"Bagaimana potensi itu menjadi bargain, bargain posisi yang luar biasa bagi China untuk pada saat tidak sesuai dengan harapan ekonomi politiknya, dia bisa menahan untuk melakukan proses ekspor dan lain sebagainya," jelasnya.

Menurutnya, perusahaan tambang besar asal China, Yunantin, telah menyampaikan ketertarikan bekerja sama dengan pihaknya.

"Apabila PT Timah dan Yunantin ini bergabung, kemungkinan besarnya juga kami akan bisa mengendalikan harga timah dunia. Termasuk juga dengan konteks REE," katanya.

Meski begitu, kerja sama internasional di LTJ tidak mudah karena negara pemilik teknologi cenderung sangat tertutup.

"Biasanya akan sangat sulit bagi mereka yang memiliki teknologi kunci untuk bisa men-transfer itu kepada mitra-mitra ataupun kepada negara-negara lain," tambahnya.

Namun, aliansi strategis dalam industri global REE sudah mulai terlihat di berbagai belahan dunia, termasuk komitmen Eropa dan Australia yang juga ingin membangun kekuatan bersama dalam penguasaan mineral kritis. Hal serupa bisa terjadi pada Indonesia jika pengembangan REE berjalan sesuai rencana.

"Ada, karena kan di dalam bisnis itu harus melakukan suatu aliansi strategis," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Punya 'Harta Karun Langka' Dibutuhkan Dunia, Tapi Terbuang Sia-Sia

Read Entire Article
| | | |