Ilmuwan Ungkap Fakta Tak Terduga Hubungan Manusia Purba dan Gajah

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Para peneliti di Italia menemukan bukti manusia purba membantai gajah untuk makanan dan membuat alat bertahan hidup. Bukti hubungan manusia dan gajah sebagai pemburu dan mangsa tersebut berasal dari fosil berusia 404.000 tahun.

Di situs Casal Lubroso dekat Roma, peneliti menemukan ratusan tulang dan implementasi batu yang menunjukkan dampak dari pembantaian, berdasarkan laporan riset yang dipublikasikan pada 8 Oktober 2025, dikutip dari Science Daily, Senin (13/10/2025).

Dalam jurnal terbuka PLOS One oleh Beniamo Mecozzi dari Sapienza University of Rome, tim riset mengatakan manusia purba kerap menggantungkan hidup dari bangkai hewan.

Namun, bukti nyata aktivitas pembantaian tersebut jarang dan sulit ditafsirkan dalam catatan arkeologi. Dalam analisis baru ini, Mecozzi dan rekan-rekannya memeriksa sisa-sisa gajah yang ditemukan di situs Casal Lumbroso di barat laut Roma.

Dengan membandingkan lapisan abu di sekitarnya, mereka menemukan bahwa sisa-sisa tersebut berasal dari sekitar 404.000 tahun yang lalu, tepatnya pada fase hangat Zaman Pleistosen Tengah.

Dalam situs Casa Lumbroso, tim peneliti menemukan lebih dari 300 fragmen tulang yang berasal dari seekor gajah bergading lurus, Palaeoloxodon, beserta lebih dari 500 peralatan batu.

Banyak tulang yang menunjukkan retakan baru akibat benturan benda tumpul tak lama setelah gajah mati, yang mengindikasikan adanya patah tulang yang disengaja.

Tidak adanya bekas potongan yang terlihat menunjukkan bahwa alat yang lebih kecil kemungkinan digunakan untuk mengolah jaringan lunak.

Sebagian besar alat batu berukuran kurang dari 30 mm, kemungkinan mencerminkan kelangkaan batu besar di daerah tersebut. Beberapa tulang gajah kemudian dibentuk ulang menjadi alat yang lebih besar.

Karakteristik situs ini selaras dengan beberapa situs lain di Italia tengah, tempat sisa-sisa gajah yang disembelih ditemukan bersama peralatan batu kecil dan tulang yang dimodifikasi.

Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan pola perilaku yang berulang di antara hominin purba selama periode iklim sedang di Pleistosen Tengah. Temuan-temuan ini juga menyoroti Italia tengah sebagai wilayah penting untuk memahami bagaimana orang Eropa awal memperoleh makanan dan bahan baku.

"Studi kami menunjukkan bagaimana 400.000 tahun lalu di wilayah Roma, sekelompok manusia mampu mengeksploitasi sumber daya berlimpah seperti gajah. Bukan cuma untuk makanan, tetapi juga memodifikasi tulangnya menjadi alat," tertera dalam catatan para peneliti.

"Merekonstruksi peristiwa-peristiwa ini berarti menghidupkan kembali skenario-skenario kuno yang telah punah, mengungkap dunia tempat manusia, hewan, dan ekosistem berinteraksi dengan cara yang masih mengejutkan dan memukau kita hingga saat ini," ungkap para peneliti.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Fakta Hasil Perkawinan Silang Manusia Purba Terungkap, Ini Kata Pakar

Read Entire Article
| | | |