Jangan Cemas, Kendaraan Pabrikan Tahun 2.000-an Aman Pakai BBM Etanol

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kendaraan dengan tahun produksi 2.000-an ke atas aman menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin yang dicampur dengan etanol atau bioetanol. Hal itu menyusul rencana kebijakan mandatori penggunaan etanol sebagai campuran bensin sebanyak 10% (E10)

Semula, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menjelaskan Pertamina telah melakukan penjualan bensin dengan kandungan etanol 5% (E5) sebagai bagian dari uji coba pasar (trial market).

Menurut dia, program tersebut telah berjalan di sekitar 150 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta dan Surabaya.

"Pertamina sudah melakukan percobaan, bukan percobaan, sudah menjual ya. Bahkan kami juga pakai di dalam kendaraan dinas kita. Itu 5% dan sudah ada di hampir 150 lokasi SPBU. Baik di Jakarta maupun Surabaya," ujar Eniya dalam program Prabowonomics CNBC Indonesia, dikutip Senin (3/11/2025).

Eniya menambahkan, bahan baku bioetanol sepenuhnya dapat diperoleh dari dalam negeri. Saat ini terdapat 13 industri bioetanol di Indonesia, namun baru tiga di antaranya yang mampu memproduksi fuel grade etanol yang sesuai standar untuk campuran bahan bakar kendaraan bermotor.

"Nah 3 industri ini mensuplai ke Pertamina. Pertamina melakukan trial market 5% dan ini ke depan karena Pak Menteri sudah menargetkan dalam 2-3 tahun ke depan kita bisa mandatori E10, etanol 10%. Saya rasa itu perlu disiapkan," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia memastikan kendaraan keluaran tahun 2000 ke atas sudah aman menggunakan bensin campuran etanol, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan dampak terhadap mesin kendaraan.

"Jadi bioetanol selain mendongkrak sumber bahan baku dari dalam negeri karena tadi Pak Satya sudah menyebutkan ya ada jagung, ada tebu, misalnya ada sorgum, ada ketela. Semua dipakai adalah ampasnya," kata dia.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Apa itu Etanol yang Bikin Vivo-BP Batal Beli BBM Pertamina?