Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) Tbk terus mengebut pengerjaan proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo (Jogja-Solo). Sementara itu, untuk segmen Klaten-Prambanan masih beroperasi tanpa tarif dari tanggal 2 Juli 2025.
Segmen Klaten-Prambanan yang membentang sepanjang 7,85 km menjadi penghubung penting antara jalan tol Trans Jawa dengan pusat aktivitas masyarakat di Jawa Tengah dan sekitarnya. Sebelumnya, waktu tempuh perjalanan dari Solo menuju Yogyakarta melalui jalur arteri dapat mencapai 1,5 jam, terutama pada musim libur atau jam sibuk. Kini, dengan tersambungnya Kartasura hingga Prambanan melalui jalan tol, waktu tempuh dapat dipangkas menjadi sekitar 30 menit.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, menyampaikan bahwa pengoperasian segmen ini bukan hanya sekadar menambah panjang jalan tol yang bisa digunakan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi pengguna jalan.
"Kami melihat langsung bagaimana antusiasme masyarakat ketika jalur ini difungsikan secara fungsional pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2024 dan libur Idulfitri 2025 lalu. Sekarang, segmen ini telah resmi beroperasi dan menjadi akses penting menuju kawasan Yogyakarta ataupun Solo. Kami berharap kehadiran jalan tol ini mampu meningkatkan kenyamanan perjalanan sekaligus mendukung pergerakan logistik dan pariwisata di kawasan Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang)," ungkap Rivan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/7/2025).
Rivan juga menegaskan bahwa Jalan Tol Jogja-Solo telah melalui serangkaian uji laik fungsi dan uji laik operasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama sejumlah lembaga terkait, Segmen Klaten-Prambanan resmi dinyatakan layak beroperasi. Sertifikat Laik Operasi (SLO) telah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU pada 17 Juni 2025, disusul dengan terbitnya Surat Keputusan Pengoperasian Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan oleh Menteri PU pada 30 Juni 2025.
Tidak hanya mempercepat perjalanan, jalan tol ini juga telah terbukti membantu mengurai kepadatan lalu lintas di jalan nasional Klaten-Prambanan yang selama ini kerap menjadi titik kemacetan. Selama masa uji coba, jalur ini terbukti mampu menampung lonjakan volume kendaraan, terutama dari arah Solo menuju Yogyakarta maupun sebaliknya.
Foto: Gerbang Tol Prambanan. (Dok. Jasa Marga)
Gerbang Tol Prambanan. (Dok. Jasa Marga)
"Kehadiran Gerbang Tol Prambanan sebagai titik keluar juga memberikan opsi baru bagi pengguna jalan untuk menghindari kepadatan di Gerbang Tol Klaten," sebutnya.
Sementara itu, berdasarkan surat Keterbukaan Informasi Jasa Marga tanggal 24 Juli 2025, mengenai penyelesaian adendum atas Perjanjian Pemegang Saham atau Shareholders Agreement (SHA) antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk di PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ), Perseroan menyampaikan bahwa kesepakatan tersebut memungkinkan PT JMJ untuk disajikan sebagai entitas konsolidasi dalam laporan keuangan Jasa Marga sesuai dengan ketentuan standar akuntansi yang berlaku.
Penyesuaian ini dilakukan tanpa adanya perubahan atas struktur kepemilikan maupun transaksi atas saham. Seluruh ketentuan dalam SHA tetap dijalankan sebagaimana mestinya oleh para pemegang saham. Penetapan kebijakan operasional dan arah pengembangan bisnis tetap dilakukan secara sinergis oleh para pemegang saham yang telah diatur dalam perjanjian.
Rivan menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi konsolidasi yang memperkuat posisi keuangan perusahaan secara berkelanjutan.
"Konsolidasi PT JMJ bukan hanya mencerminkan sinergi dan keselarasan visi antar pemegang saham, tetapi juga menunjukkan komitmen kami dalam menjaga transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan bisnis jalan tol. Ruas Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo merupakan proyek strategis nasional yang akan memberikan dampak signifikan terhadap konektivitas wilayah dan pertumbuhan ekonomi kawasan," bebernya.
Sebagai bagian dari jaringan tol nasional yang dikelola oleh Jasa Marga Group, Jalan Tol Jogja-Solo turut mendukung program pemerintah dalam mempercepat distribusi logistik dan pembangunan infrastruktur konektivitas wilayah. Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar serta membuka akses ke berbagai potensi lokal, termasuk pariwisata, UMKM, dan industri kreatif di sepanjang koridor Solo-Yogyakarta-Kulonprogo
Hingga akhir Juli 2025, progres konstruksi Segmen Prambanan-Purwomartani telah mencapai hampir 78,90% dengan pembebasan lahan mencapai 99,50%. Jasa Marga optimistis segmen tersebut dapat selesai sesuai target dan digunakan masyarakat hingga Gerbang Tol Kalasan pada tahun 2026 mendatang. Dengan terwujudnya konektivitas penuh dari Solo ke Bandara Internasional Yogyakarta (NYIA), maka kehadiran jalan tol ini akan semakin memperkuat peran strategisnya dalam mendukung mobilitas antarwilayah sekaligus sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi baru.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Diskon 20% Tarif Tol Resmi Berlaku, Ini Daftar Ruas & Besaran Potongan