Kacau! 2 Negara Tetangga Sesama Muslim Terancam Perang, Dulu Sahabat

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi tegang Pakistan dan Afghanistan masih terjadi. Konflik tereskalasi kembali setelah Pakistan pada Kamis menyalahkan warga Afghanistan atas bom bunuh diri di ibu kota Islamabad minggu ini, termasuk sejumlah serangan mematikan lainnya di dekat perbatasan.

Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengatakan dalam sidang Senat bahwa pelaku bom bunuh diri di luar gedung pengadilan distrik Selasa tersebut memang berasal dari Afghanistan. Sebelumnya dilaporkan serangan tersebut menewaskan 12 orang tewas dan membuat 27 orang luka-luka.

"Kami telah melacak pelaku bom Islamabad. Pelaku bom bunuh diri itu berasal dari Afghanistan," tegasnya, dikutip AFP, Jumat, (14/11/2025).

"Akan diputuskan di tingkat pemerintah apa yang harus dilakukan," tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa warga negara Afghanistan pun ikut serta dalam serangan pada hari yang sama di Cadet College Wana, sebuah sekolah yang terkait dengan militer di Pakistan barat laut. Serangan itu menewaskan tiga orang.

Tuduhan tersebut muncul di tengah memburuknya hubungan antara Islamabad dan Kabul, karena kemunculan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP). TPP adalah militan yang berbasis di Afghanistan, tapi dipercaya Pakistan kerap membuat ulah di negaranya dengan serangkaian serangan.

Islamabad percaya TTP adalah teroris dengan sebutan "Fitna-al-Khawarij" dan disponsori India, musuh lain Pakistan di kawasan. Negeri itu tak puas dengan langkah Afghanistan yana dipimpin Taliban sejak 2021, menyebutnya tidak berupaya maksimal dan cenderung melindungi kelompok tersebut.

Hal ini pada akhirnya membuat hubungan Pakistan dan Afghanistan yang dulunya sekutu menjadi renggang. Hubungan mencapai titik terendah bulan lalu setelah bentrokan lintas batas terburuk dalam beberapa tahun terakhir menewaskan lebih dari 70 orang, termasuk puluhan warga sipil Afghanistan.

"Kami telah memberi tahu mereka (pemerintah Afghanistan) tentang kekhawatiran kami, tetapi mereka masih mendukung teroris," kata Naqvi dalam pernyataan yang disiarkan langsung di televisi.

Sementara itu, belum ada konfirmasi dari Kabul. TTP telah mengancam akan melakukan lebih banyak serangan kecuali hukum Islam garis keras diterapkan di Pakistan, sebuah negara dengan mayoritas Muslim.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bom Bunuh Diri Guncang Gereja di Negara Arab, 22 Orang Tewas

Read Entire Article
| | | |