Korban Banjir Bandang Dahsyat Terus Bertambah, 131 Nyawa Melayang

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah korban jiwa akibat badai dan banjir bandang yang melanda negara bagian Texas, Amerika Serikat, meningkat menjadi 131 orang per Senin (15/7/2025), seiring peringatan otoritas cuaca atas kemungkinan hujan deras lanjutan yang dapat memperburuk situasi di wilayah yang belum pulih sepenuhnya dari bencana sebelumnya.

Badan Cuaca Nasional AS (National Weather Service/NWS) mengeluarkan peringatan banjir yang berlaku hingga Selasa pagi waktu setempat, memperkirakan hujan lebat hingga 15 cm akan mengguyur wilayah luas di Texas tengah mulai dari Rio Grande hingga San Antonio dan Austin.

Peringatan ini mencakup wilayah Kerr County dan daerah lain di Texas Hill Country di sepanjang Sungai Guadalupe yang terdampak parah oleh banjir bandang 4 Juli lalu. Bencana tersebut mengubah aliran sungai menjadi arus deras mematikan yang menghantam pusat kota Kerrville dan menghancurkan Camp Mystic, sebuah perkemahan musim panas Kristen khusus perempuan di kota kecil Hunt.

Gubernur Texas Greg Abbott mengumumkan bahwa badai dan banjir telah menewaskan sedikitnya 131 orang, naik dari 120 korban yang dilaporkan pada Jumat pekan lalu. Ia juga menyebut bahwa hingga saat ini 97 orang masih dinyatakan hilang, turun dari lebih dari 160 orang yang sebelumnya belum ditemukan.

"Sekitar sepertiga dari korban tewas di Kerr County adalah anak-anak, sebagian besar meninggal di Camp Mystic ketika banjir menerjang saat fajar pada 4 Juli," ungkap Abbott, dilansir Reuters.

Pihak berwenang menyatakan bahwa tidak ada korban yang berhasil diselamatkan sejak hari pertama banjir, di mana curah hujan lebih dari 30 cm tercatat turun dalam waktu kurang dari satu jam. Volume air yang luar biasa tersebut melanda daerah yang dikenal sebagai "lorong banjir kilat" (flash flood alley), menyebabkan dinding air besar menerjang lembah Sungai Guadalupe.

Dengan ancaman hujan lebat baru, tim pencarian dan penyelamatan menghentikan sementara operasi mereka pada Minggu, dan penduduk yang tinggal di sekitar tepi sungai diminta untuk segera mengungsi ke dataran yang lebih tinggi hingga cuaca membaik.

Para penyintas, tim evakuasi, dan relawan pun terus siaga di sepanjang bantaran sungai, meski kondisi medan dan cuaca masih membahayakan.

Tragedi ini menjadi salah satu bencana banjir paling mematikan di AS dalam beberapa dekade terakhir, dan telah memicu sorotan terhadap kesiapsiagaan daerah dan sistem peringatan dini.

Abbott mengumumkan bahwa legislatif negara bagian akan mengadakan sidang khusus akhir bulan ini untuk menyelidiki berbagai aspek bencana, termasuk penyebab banjir, tingkat kesiapsiagaan bencana, serta respons darurat yang dilakukan pemerintah lokal dan negara bagian.

"Sidang ini akan memeriksa segala sesuatu mulai dari ketiadaan sistem sirene peringatan banjir kilat di Kerr County hingga pengurangan staf di kantor-kantor NWS akibat pemotongan anggaran pada masa pemerintahan Trump," ujar Abbott.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Banjir Dahsyat Hantam Argentina, 16 Orang Tewas-Messi Buka Suara

Read Entire Article
| | | |