Kronologi Geger Skandal Seks Eks Menkeu Dosen Harvard, Ini Faktanya

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan menteri keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS), Larry Summers, dan juga seorang pengajar terkemuka di Universitas Harvard terkena skandal seks. Sosok yang pernah menjabat di masa Presiden AS Bill Clinton itu terkait kasus penjahat seks dan predator anak di bawah umur, Jeffrey Epstein.

Summers pun mengundurkan diri dari sejumlah aktivitas publiknya, meski mengaku masih akan bekerja di Harvard. Saat ini, ia diketahui menjabat sebagai Dewan OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan AS, dan kolumnis laman Bloomberg.

Lalu bagaimana ini terjadi? Apa kronologinya?

Kasus mencuat setelah laman The Harvard Crimson mempublikasikan rangkaian email Summers dan Epstein. Email-email itu terungkap melalui lebih dari 20.000 dokumen yang dirilis Komite Pengawasan DPR AS pekan lalu.

Crimson melaporkan Summers pernah meminta "nasihat pribadi" kepada Epstein terkait "hubungan romantisnya dengan seorang perempuan". Kala itu, ia menyebut perempuan tersebut adalah "anak didiknya".

Email dan pesan teks berlangsung dari November 2018 hingga Juli 2019. Ditunjukkan bagaimana Summers beberapa kali meminta pandangan Epstein, yang ia sebut sebagai "teman dekat".

 Larry Summers, president emeritus of Harvard University, speaks during a discussion on Foto: REUTERS/Joshua Roberts
FILE PHOTO: Larry Summers, president emeritus of Harvard University, speaks during a discussion on "A Reform Agenda for Europe's Leaders" during the World Bank/IMF annual meetings in Washington October 9, 2014. REUTERS/Joshua Roberts/File Photo

"Saya sangat malu atas tindakan saya dan menyadari rasa sakit yang ditimbulkannya," ujar Summers dalam pernyataan, dikutip CNBC International, dikutip Rabu (19/11/2025).

"Saya bertanggung jawab penuh atas keputusan saya yang salah untuk terus berkomunikasi dengan Tuan Epstein," tegasnya.

Epstein sendiri telah meninggal karena bunuh diri di penjara tahun 2019. Kasusnya sebelumnya telah mengungkap sejumlah pelanggan, termasuk sosok di kerajaan Inggris, adik Raja Charles III, Pangeran Andrew.

Saat ini, Jaksa AS Manhattan pun menyelidiki hubungan Epstein dengan sejumlah tokoh. Selain Summers, mantan Presiden Bill Clinton, investor Reid Hoffman, hingga petinggi di JPMorgan Chase.

DPR AS pun kini memberikan suara pada RUU yang akan mewajibkan Departemen Kehakiman merilis dokumen investigasi Epstein. Presiden AS Donald Trump diketahui juga sempat menjalin hubungan dekat dengan pria itu.

Sementara itu, senator Elizabeth Warren, mantan profesor Harvard Law, mendesak Harvard untuk memutus hubungan dengan Summers. Warren mengatakan hubungannya dengan Epstein membuatnya "tak bisa dipercaya" sebagai pendidik.

"Jika ia tak mampu menjaga jarak dari seorang terpidana pelaku kejahatan seksual setelah semua yang diketahui publik, maka Summers tidak bisa dipercaya untuk menasihati pembuat kebijakan, atau mengajar mahasiswa di Harvard," ujarnya kepada CNN International.

Summers saat ini memimpin Mossavar-Rahmani Center for Business and Government di Harvard Kennedy School. Ia juga mengajar lima mata kuliah semester ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Trump Makin Terseret Skandal Seks Jeffrey Epstein, Ini Temuan Barunya

Read Entire Article
| | | |