Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menanggapi fenomena serakahnomics yang terjadi di Tanah Air, termasuk di sektor pertanian. Dalam hal ini, dia berkomitmen kuat untuk melawan serakahnomics.
Sebab, fenomena tersebut menjadi bagian strategi pelaku besar yang menguasai rantai pasok pangan dan menyingkirkan petani serta penggilingan kecil. Dengan membongkar pola permainan oligarki pangan, Amran menegaskan kembali fokus pemerintah pada perlindungan petani dan keadilan pasar.
Menurutnya, keberhasilan mencapai swasembada pangan mutlak memerlukan kepemimpinan yang kuat, berani, dan siap menghadapi tekanan, terutama dalam melawan mafia pangan.
"Untuk swasembada, kita harus siap ditekan, diuji, dan berani melawan mafia pangan. Saya sekuat tenaga menjaga stabilitas harga, tapi Alhamdulillah, hasilnya nyata," ujar Amran dalam keterangan tertulis, Rabu (19/11/2025).
Di samping itu, Amran menegaskan bahwa karakter kepemimpinan pertanian yang kuat adalah kunci mempertahankan kedaulatan pangan. Dia menyebut pemerintah telah berhasil memperkuat Bulog sebagai penyangga harga dan cadangan pangan.
Dia melanjutkan, pola serakahnomics dalam sektor pangan telah berlangsung lama. Pelaku besar sengaja membeli Gabah Kering Panen (GKP) sedikit di atas harga pasar bukan untuk menolong petani, melainkan untuk menyapu habis pasokan dan membuat penggilingan kecil perlahan mati karena tak lagi mendapatkan bahan baku.
"Ini sudah lama tumbuh di Indonesia. Tetapi mungkin baru saatnya hari ini kita membongkar dan berpihak pada rakyat kecil," tutur Amran.
Lebih jauh, Amran turut mengungkap praktik manipulasi kualitas beras premium yang beredar di pasaran. Dalam salah satu temuan, beras bermerek yang diklaim premium ternyata memiliki tingkat patahan menir mencapai 59% alias empat kali lipat dari standar premium yang hanya memperbolehkan maksimal 14%.
"Pecahannya 59 persen. Artinya menir, makanan ayam, tapi dikemas sebagai premium," tegasnya.
Menurut Amran, praktik tersebut merupakan contoh paling nyata dari bagaimana serakahnomics bekerja, yakni meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan menipu konsumen dan merusak struktur pasar pangan nasional. Dia menegaskan negara tidak boleh lagi membiarkan pelaku besar menguasai pasar dan merugikan produsen kecil.
"Negara hari ini perlu berpihak kepada yang selama ini dirugikan. Sistemnya harus dibenahi menyeluruh agar petani, penggilingan kecil, dan konsumen tidak lagi dikorbankan," pungkas dia.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mentan Amran Ungkap Diserang Mafia Pangan, Tegas Bilang Ini































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292881/original/016928800_1753267680-WhatsApp_Image_2025-07-23_at_17.02.21.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5255125/original/011605200_1750149296-_Timnas_Indonesia_U-23_-_Jens_Raven__Dony_Tri_Pamungkas__Kdek_Arel_Priyatna__background_Gerald_Vanenburg_copy.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295668/original/003518200_1753490643-vie_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294962/original/091757100_1753426328-SnapInsta.to_523144936_1283178553162979_2047566670970110161_n.jpg)


:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5295805/original/097979000_1753504002-20250725AA_Timnas_Indonesia_U-23_Vs_Thailand-1.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282651/original/018565000_1752480102-20250714-Presskon_Piala_AFF-Bola_6.jpg)

