Macet Horor TB Simatupang Mendadak Muncul Lagi, Ini Biang Keroknya

Pengendara terjebak kemacetan panjang di Jalan Tahi Bonar (TB) Simatupang arah Fatmawati, Jakarta, Senin (17/11/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ratusan mobil dan motor tampak saling berdesakkan mencari ruang. Deru mesin kendaraan dan bunyi klakson saling bersahut-sahutan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Bau asap kendaraan menyusup ke lubang hidung. Matahari perlahan lahan terbenam hingga embusan angin menyapu debu-debu yang hinggap di sepanjang jalan. Kemacetan lalu lintas sudah menjadi langganan jalan itu setiap pagi hingga malam hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sepanjang di sana, CNBC Indonesia menemukan beberapa titik yang menjadi pusat kemacetan. Seperti contoh, salah satu titik kemacetan terparah berada di lampu lalu lintas persimpangan antara Jalan TB Simatupang dengan Jalan Harsono RM yang terletak persis di samping Gedung Kementerian Pertanian (Kementan). Di sana, lampu merah bisa berdurasi hingga 2-3 menit. Akibatnya, kemacetan mengular panjang hingga 1 kilometer lebih pada jam-jam sibuk. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Bukan hanya disebabkan oleh lamanya durasi lampu merah di setiap persimpangan, belakangan kemacetan di Jalan TB Simatupang turut diperparah dengan adanya proyek galian yang memakan badan jalan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Proyek galian itu diketahui dilakukan oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Jaya untuk memasang pipa air bersih dan Perumda Pengolahan Air Limbah (PAL) Jaya untuk memasang pipa air limbah. Keluhan pun datang dari masyarakat yang biasa melintasi jalan itu sehari-hari. Munawar (37), salah seorang warga Tangerang Selatan, Banten, melintasi Jalan TB Simatupang setiap harinya untuk menuju ke kantornya yang terletak di Cilandak, Jakarta Selatan. Biasanya, ia menempuh perjalanan menuju kantornya dengan waktu kurang lebih 40 menit. Kini, setelah adanya proyek pembangunan itu, perjalanan dari rumahnya menuju kantor dengan menggunakan sepeda motor harus memakan waktu hingga 70 menit lebih. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)