Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Nvidia Jensen Huang mengungkapkan akan menempuh jalur yang yang berbeda jika bisa kembali ke usia 20 tahun. Pria dengan kekayaan Rp 2.300 triliun itu lebih memilih berfokus pada ilmu fisika jika sekarang baru lulus SMA.
Hal ini ditanyakan seorang wartawan dalam lawatan Huang ke China pekan lalu. Menurutnya dia lebih memilih fisika dibandingkan dengan ilmu software.
"Untuk Jensen yang masih muda, berusia 20 tahun, sudah lulus sekarang, mungkin lebih memilih ilmu fisika dibandingkan ilmu software," jelas Huang dikutip dari CNBC Internasional, Senin (21/7/2025).
Dia tak menjelaskan alasan pemilihannya itu. Namun Huang optimis soal AI Fisik dan menyebutnya sebagai 'gelombang berikutnya'.
Huang telah mengatakan AI mengalami sejumlah fase sejak kemunculannya 12-14 tahun lalu. Gelombang pertama adalah AI Persepsi pada 2012, saat mesin bisa mengenali gambar dengan pembelajaran mendalam.
Kemudian, gelombang kedua disebut AI Generatif. Ini adalah model AI yang mempelajari untuk memahami makna informasi dan menerjemahkannya dalam berbagai bahasa, gambar, hingga kode.
Gelombang berikutnya adalah AI Fisik. Menurutnya adalah saat manusia memahami hukum fisika, gesekan, inersia dan sebab-akibat.
"Saat Anda mengambil AI fisik dan memasukannya dalam objek fisik yang disebut robot, akan ada robotika. Ini penting sekarang, karena kami sedang membangun pabrik di seluruh Amerika Serikat (AS)," jelasnya.
Sebagai informasi, ilmu fisika adalah cabang ilmu yang berfokus pada studi sistem tidak hidup. Di dalamnya terdapat fisika, kimia, astronomi dan ilmu bumi.
Pilihannya agak melenceng dengan apa yang dia tempuh dulu. Dia merupakan sarjana teknik elektro Oregon State University saat berusia 20 tahun pada 1984.
Delapan tahun kemudian dia mengantongi gelar master dari ilmu yang sama di Stanford University. Setahun kemudian atau pada April 1993, dia mendirikan Nvidia yang puluhan tahun kemudian sukses besar.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Huawei Bikin AS Cemas, Pria Harta Rp 1.700 Triliun Kasih Peringatan