Bola.com, Jakarta - Setelah meninggalkan Persis Solo, Ramadhan Sananta hijrah ke klub Brunei Darussalam, DPMM FC. Penyerang Timnas Indonesia berusia 22 tahun itu telah menyelesaikan petualangan selama dua musim di Persis Solo.
Kepastian soal bergabungnya Ramadhan Sananta menuju DPMM FC diumumkan secara resmi oleh klub yang berbasis di Ibu Kota Brunei Darussalam, Bandar Seri Begawan, itu pada Senin (19/5/2025) malam WIB.
Dalam rilis resmi DPMM FC, mereka mengumumkan persetujuan Sananta untuk bergabung pada musim 2025/2026.
“Ramadhan Sananta setuju untuk menandatangani kontrak dengan DPMM FC,” bunyi keterangan DPMM FC dikutip dari situs resmi klub.
“DPMM FC telah mengamankan pemain kuota ASEAN, karena Ramadhan Sananta telah setuju untuk bergabung dengan klub Brunei Darussalam untuk musim 2025/2026,” lanjut pernyataan klub tersebut.
Belum banyak yang tahu tentang DPMM FC dan sepak terjangnya di sepak bola kawasan Asia Tenggara. Yuk simak ulasan singkatnya berikut ini:
Berita video pada laga Persija Jakarta vs Persis Solo, Rabu (17/4/2024), bench Persija terlihat sepi karena banyak pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia U-23.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Milik Putra Mahkota Brunei
Klub ini punya nama lengkap Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club, yang kemudian disingkat menjadi DPMM FC. Sebuah klub sepak bola profesional yang berbasis di Bandar Seri Begawan, Brunei.
DPMM FC dimiliki oleh Pangeran Mahkota dari Brunei, Yang Mulia Pangeran Al-Muhtadee Billah Bolkiah. Awalnya DPMM FC bermain di Liga Utama Brunei pada awal 2000-an, lalu memenangkan gelar liga pada 2002 dan 2004. DPMM FC lantas memutuskan untuk berkompetisi di Liga Malaysia untuk musim 2005-06.
Setelah tiga musim berkiprah di Liga Super Malaysia, DPMM FC pindah haluan dengan berkompetisi di Liga Singapura mulai musim 2009. DPMM FC sempat terkena imbas dari sanksi yang diberikan FIFA kepada asosiasi sepak bola Brunei.
Setelah hukuman dicabut, mereka kembali bergabung di Singapore League dan memenangkan gelar pada 2015.
Kiprah di Singapura
Pada musim pertamanya di Liga Singapura, DPMM FC langsung menjadi juaranya dengan mengumpulkan 52 poin dari 27 pertandingan. Musim 2016, DPMM FC turun posisi ke peringkat 3. Mereka kemudian melorot lagi ke posisi 8 pada kompetisi musim 2017.
Kehadiran klub satelit asal Jepang, Albirex Niigata yang merajai Liga Singapura, membuat DPMM FC punya pesaing kuat. Musim 2018, DPMM FC mengalami peningkatan dengan finis di urutan ketiga Liga Singapura.
DPMM FC kembali berhasil menjadi juara di Liga Singapura 2019. Dua musim berikutnya mereka vakum dari Liga Singapura dan melanjutkanya kembali di musim 2023, dengan finis di posisi ke-7. Musim ini DPMM dipastikan finis di posisi ke-6, meski Liga Singapura masih menyisakan satu pertandingan lagi.
Kembali ke Malaysia
Setelah beberapa musim tampil di Liga Super Singapura, termasuk finis di posisi keenam pada musim 2024/2025, DPMM FC memutuskan mencari tantangan baru. Klub ini dipastikan akan kembali berkompetisi di Liga Super Malaysia untuk musim 2025/2026.
Langkah ini sekaligus menjadi sinyal bahwa DPMM FC ingin memperkuat daya saingnya dengan merekrut talenta terbaik di kawasan ASEAN. Masuknya nama Ramadhan Sananta menjadi bagian dari strategi tersebut.
Bagi Ramadhan Sananta, kiprahnya di Liga Malaysia nanti bakal semakin meningkatkan kemampuannya dengan menyusul jejak-jejak pesepak bola Indonesia yang lebih dahulu berkarier di luar negeri.
Sananta mencatatkan 57 laga bersama Persis, dengan mencetak 16 gol dan tiga assist. Sementara di level Timnas Indonesia senior, ia berhasil memainkan 12 laga dengan mencetak lima gol.