Menkes BGS Blak-blakan Lansia Butuh Dukungan untuk Tetap Aktif

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, Indonesia sudah memasuki fase penduduk menua. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah lansia tumbuh lebih cepat dibanding kelompok usia muda, dan sejumlah kota kini memiliki proporsi lansia yang lebih besar dari anak-anak.

Budi menegaskan, pergeseran demografi ini membutuhkan pendekatan kesehatan yang sama seriusnya dengan layanan ibu dan anak. Ia menggarisbawahi Indonesia sedang menuju era di mana kelompok lansia menjadi populasi dominan.

"Tolong jangan hanya urus ibu hamil dan bayi. Urus juga orang-orang seperti saya," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di ruang rapat Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025).

Menkes Budi mencatat, ada empat masalah yang paling sering dialami lansia, di antaranya aktivitas fisik rendah, masalah gigi dan mulut, gangguan penglihatan, serta tekanan darah tinggi.

Menurut Budi, faktor gaya hidup juga amat berkontribusi besar. Ia memberi contoh Wakil Menteri Kesehatan yang rutin bersepeda puluhan kilometer setiap pagi. Aktivitas sederhana seperti itu dinilai penting untuk mengurangi risiko penyakit degeneratif yang kerap muncul di usia lanjut.

"Lansia itu butuh dukungan untuk tetap aktif. Aktivitas fisik mereka rendah, padahal itu paling menentukan kualitas hidup," katanya.

Kemenkes dalam hal ini menyiapkan paket layanan kesehatan khusus lansia dalam skema pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Paket ini mencakup 16 pemeriksaan, mulai dari fungsi fisik, anemia, inflamasi, hingga deteksi gangguan metabolik.

Fokusnya, kata Budi, adalah deteksi dini agar penyakit kronis tidak berkembang menjadi komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, atau penyakit jantung.

Salah satu kebijakan yang diangkat menkes adalah advokasi kepada pemerintah daerah untuk menyediakan fasilitas yang mendorong lansia bergerak lebih banyak. Ia mencontohkan desain kota di Singapura yang memiliki trotoar lebar dan ramah pejalan kaki.

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Prabowo Anggarkan Rp114 T untuk Kesehatan di 2026, Ini Penjelasan BGS