Minum Air Mineral Botol Plastik Bisa Berbahaya, Ini Sebabnya

2 months ago 49

Jakarta -

Banyak orang mengonsumsi air mineral dalam kemasan botol plastik. Namun, para ilmuwan mengungkap adanya risiko bahaya dari minum jenis air ini.

Tidak sedikit orang memilih minum air kemasan botolan plastik karena praktis dan lebih suka dengan kualitasnya yang konsisten.

Sayangnya, para ilmuwan menemukan risiko bahaya dengan mengonsumsi air mineral dari botol plastik ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilmuwan juga telah mengeluarkan peringatan mendesak agar orang-orang berhenti minum air kemasan ini. Pasalnya, di dalam air botolan plastik terkandung partikel berbahaya jika ditelan.

Menurut penelitian yang disebut situs Getsurrey, air botol plastik mengandung ratusan ribu partikel plastik berbahaya.

Peneliti di Columbia University's Lamont-Doherty Earth Observatory, New York juga menemukan bahwa rata-rata botol air satu liter mengandung 24.000 partikel plastik di dalamnya. Jumlah tersebut 10 hingga 100 kali lebih besar daripada perkiraan sebelumnya.

Partikel di dalam air yang dikenal dengan nanoplastik itu telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kanker, cacat lahir, dan masalah kesuburan.

Ilustrasi Minum Botol PlastikPara ilmuwan memperingati untuk berhenti minum air dari botol plastik karena kandungan berbahaya di dalamnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/arto_canon

Partikel yang ukurannya sangat kecil ini membuatnya sangat berbahaya. Partikel itu bisa masuk ke dalam sel darah dan otak, lapor getsurrey.co.uk (02/01/2025).

Selain itu, plastik jenis flafat yang digunakan untuk membuat botol plastik juga telah dikaitkan dengan masalah kesehatan. Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan Inggris mengatakan bahwa paparan plastik telah dikaitkan dengan masalah perkembangan, reproduksi, otak, kekebalan dan masalah lainnya, lapor expresso.co.uk.

Selain flafat, ada juga poliamida, sejenis nilon yang kerap ditemukan dalam botol air minum. Menurut para peneliti, zat ini sebenarnya berasal dari filter plastik yang seharusnya digunakan untuk memurnikan air sebelum dikemas dalam botol.

Rekan studi peneliti Wei Min mengungkap bahwa ada banyak hal yang bisa dipelajari dari dunia nanoplastik.

Menurutnya, "Bukan ukuran yang penting. Yang penting adalah angka, karena semakin kecil hal-halnya, semakin mudah mereka bisa masuk ke dalam diri kita."

Selain nanoplastik, air mineral botol plastik juga berisiko tercemar bahan kimia lainnya, seperti bisphenol A (BPA) dan antimon dapat larut ke dalam air saat botol plastik dipanaskan atau digunakan berulang kali.

BPA bisa memicu risiko bahaya, mulai dari menyebabkan gangguan reproduksi, imunitas, hingga neurologis. Sedangkan antimon dapat menyebabkan gangguan paru-paru hingga meningkatkan risiko kanker paru-paru.

botol air kemasanDi dalam air botol plastik terkandung nanoplastik dan BPA yang bisa berbahaya. Foto: iStock

Botol plastik juga bisa menjadi tempat bagi bakteri dan jamur berkembang biak, terutama jika botol memiliki retakan kecil.

Untuk menghindari bahaya-bahaya dari minum air mineral botol plastik, disarankan untuk tidak menggunakan kemasan botol berulang. Ganti botol plastik dengan tumbler yang memang dirancang untuk dapat diisi ulang. Biasanya botol tersebut punya kode polymer nomor 5 atau polipropilena (PP). Bisa juga menggunakan botol berbahan stainless steel.

Sebenarnya bukan hanya air mineral botol plastik yang perlu diwaspadai, tetapi sebuah studi baru juga menemukan bahwa bahwa kantong teh juga dapat melepaskan 8 sampai 1,2 miliar partikel nanoplastik ke dalam cangkir teh.


(aqr/adr)

Read Entire Article
| | | |