Momen Trump Semprot Parfum ke Presiden Suriah, Tanya Istri Berapa

Jakarta, CNBC Indonesia - Momen unik terjadi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa. Sebagaimana diketahui, Sharaa menjadi tamu kehormatan Trump pekan ini, di mana ia datang 10 November ke Washington dan menandatangani sejumlah kesepakatan.

Momen ini langka mengingat Sharaa sebelumnya merupakan buronan AS dan terkait jaringan Al-Qaeda, Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Sharaa sendiri menjadi Presiden Suriah sejak rezim Bashar Al-Assad runtuh 8 Desember 2024 lalu.

Mengutip Times of India dan Times of Israel Jumat (14/11/2025), Trump berbagi momen bahagia dengan Sharaa ketika ia menawarkan parfum favoritnya kepada mantan pemimpin yang kepalanya pernah dihargai US$10 juta (Rp 167 miliar) itu. Trump bahkan bertanya berapa istri yang dimilikinya selama pertemuan Sharaa Kunjungan ke Gedung Putih.

"Ini wewangian terbaik," kata Trump, dalam sebuah video.

Trump kemudian terlihat menyemprot Sharaa dengan parfum bermerek namanya Trump sebelum memberikannya kepadanya. Ia lalu memberi tahu Sharaa bahwa akan ada sebotol lagi untuk istrinya.

"Berapa istri? Satu?" tanya Trump lagi.

Sharaa tampak geli dengan pertanyaan itu. Ia tertawa dan membenarkan bahwa ia hanya punya satu istri.

"Dengan kalian, saya tidak pernah tahu," jawab Trump, sambil menepuk bahu Sharaa dengan nada bercanda.

Kunjungan Sharaa ke Gedung Putih adalah yang pertama oleh seorang presiden Suriah. Ini terjadi setelah AS mencabut status teroris dari dirinya.

Sebenarnya, sejak mengambil alih kekuasaan, pemimpin baru Suriah berusaha melepaskan diri dari masa lalu mereka yang keras. Kini, mereka menampilkan citra yang lebih moderat kepada rakyat Suriah biasa dan kekuatan asing.

Direktur program AS di International Crisis Group, Michael Hanna, menyebut kunjungan Sharaa ke Gedung Putih sebagai "momen yang sangat simbolis bagi pemimpin baru negara itu.

"Dengan demikian momen ini menandai langkah lain dalam transformasi menakjubkannya dari pemimpin militan menjadi negarawan global," tutur Hanna.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Istana Buka Suara Trump Kirim Surat ke Prabowo Soal Perang Dagang