Nike hingga Adidas Merana Imbas Tarif Trump, Bisnis Terancam

18 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah merek sepatu terbesar di Amerika Serikat (AS) meminta Presiden AS, Donald Trump untuk menangguhkan tarif timbal balik atau tarif resiprokal.

Melansir CNBC Internasional, Asosiasi Industri Alas Kaki AS mengirimkan surat ke Gedung Putih pada pekan ini, memohon agar industri alas kaki dibebaskan dari kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan Trump. Menurut mereka, tarif tersebut menjadi ancaman serius bagi kelangsungan bisnis sepatu di Amerika. Surat itu sendiri diteken oleh 76 merek ternama, termasuk Nike, Adidas, Skechers, dan Under Armour.

"Banyak perusahaan yang memproduksi alas kaki terjangkau untuk keluarga berpenghasilan rendah dan menengah yang bekerja keras tidak dapat menyerap tarif setinggi ini, dan mereka juga tidak dapat membebankan biaya ini. Tanpa keringanan segera dari tarif timbal balik, mereka akan tutup begitu saja," demikian bunyi surat tersebut, yang bertanggal 29 April 2026, dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (3/5/2025).

"Banyak pesanan telah ditunda, dan persediaan alas kaki untuk konsumen AS mungkin akan segera menipis," sambungnya.

Tarif baru yang diberlakukan Trump, yang diumumkannya pada 2 April 2025 lalu, mencakup pajak tambahan terhadap beberapa negara yang menjadi sumber utama pasokan alas kaki, seperti China, Vietnam, dan Kamboja. Awalnya, Vietnam dan Kamboja dikenai tarif lebih dari 45%, namun kemudian diturunkan menjadi 10% untuk masa berlaku 90 hari. Sementara itu, tarif atas barang impor dari China justru dinaikkan, dengan tarif efektif sekarang mencapai 145%.

Rencana Trump untuk menaikkan tarif terhadap puluhan negara mitra dagang lainnya juga dijadwalkan mulai berlaku pada awal Juli.

Adidas sempat mengingatkan, kebijakan ini akan membuat harga sepatu dan produk alas kaki lainnya menjadi lebih mahal bagi konsumen Amerika. Bahkan, sebelum tarif spesifik diumumkan, pada akhir Maret, kepala keuangan Nike sudah memperkirakan kebijakan tarif global ini akan menambah ketidakpastian ekonomi, serta akan berdampak pada penurunan penjualan kuartal berjalan.

Dalam surat yang dikirimkan, Asosiasi Industri Alas Kaki AS menjelaskan, sebelum Presiden Trump memberlakukan tarif tambahan, sektor ini sebenarnya sudah dikenai bea masuk yang cukup besar untuk produk-produk tertentu, seperti sepatu anak-anak. Dengan kebijakan tarif baru ini, menurut mereka, perusahaan-perusahaan sepatu di Amerika akan menghadapi bea masuk yang jauh lebih tinggi, yakni antara 150% hingga sekitar 220%.

"Ini adalah keadaan darurat yang memerlukan tindakan dan perhatian segera. Industri alas kaki Amerika tidak punya waktu berbulan-bulan untuk menyesuaikan model bisnis dan rantai pasokan sambil menyerap rezim tarif yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tak terduga ini," tulis asosiasi tersebut.

Kelompok tersebut lebih lanjut memperingatkan, tarif tidak akan mengakibatkan kembalinya manufaktur ke AS, seperti yang dijanjikan Trump, karena tarif tersebut menghapus kepastian yang dibutuhkan bisnis untuk berinvestasi dalam perubahan sumber.

Sampai berita ini ditayangkan, Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC Internasional.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Tak Konsisten, Tarif Otomotif Direvisi

Next Article Adidas PHK Massal Ratusan Karyawan di Kantor Pusat, Ini Biang Keroknya

Read Entire Article
| | | |