Panglima Militer NATO Beri Warning Baru, Perang dengan Rusia Nyata

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Panglima Staf Pertahanan Inggris, Marsekal Udara Sir Richard Knighton, mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan mengeklaim bahwa peluang konfrontasi langsung antara pasukan Rusia dan Inggris di wilayah kedaulatan Inggris bukan lagi nol persen. Pernyataan ini langsung memicu reaksi keras dari Moskow yang menyebut klaim tersebut sebagai "omong kosong".

Mengutip Russia Today, Rabu, (17/12/2025), Knighton menyampaikan pesan provokatif kepada publik Inggris dalam sebuah diskusi di Royal United Services Institute. Ia menyerukan agar masyarakat sipil bersiap untuk ikut terlibat dalam pertahanan nasional, termasuk mempersiapkan "anak-anak lelaki dan perempuan" untuk melayani negara dan melakukan pengorbanan jika diperlukan.

Meskipun Knighton mengakui bahwa probabilitas konflik langsung tetaplah kecil, ia menegaskan bahwa risiko tersebut tetap ada dan nyata. Dalam pidatonya, ia menekankan perlunya kesiapan militer yang jauh lebih besar di tengah ketegangan geopolitik yang terus meningkat di Eropa.

"Lebih banyak orang harus siap bertempur demi negaranya," ujar Knighton. Ia menambahkan bahwa respon terhadap ancaman modern saat ini harus melampaui sekadar memperkuat angkatan bersenjata, melainkan harus melibatkan setiap lapisan masyarakat Inggris dalam semangat pelayanan dan ketahanan nasional.

Pernyataan Knighton ini senada dengan peringatan Panglima Pertahanan Prancis, Fabien Mandon, bulan lalu yang juga memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi risiko kehilangan anak-anak mereka dalam potensi perang besar melawan Rusia. Tren ini muncul seiring dengan usulan beberapa negara anggota NATO untuk mengirim pasukan multinasional ke Ukraina guna menjaga gencatan senjata.

Menanggapi hal tersebut, Moskow bersikeras bahwa mereka tidak memiliki rencana menyerang negara-negara Eropa anggota NATO. Kremlin menuding para politisi Barat sengaja memicu sentimen ketakutan untuk membenarkan pembengkakan anggaran militer. Moskow juga memperingatkan bahwa pengiriman pasukan NATO ke Ukraina akan dianggap sebagai partisipasi langsung dalam konflik.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengecam retorika para pemimpin Eropa Barat yang dianggapnya sedang mempersiapkan Eropa untuk perang terbuka, bukan sekadar perang hibrida. Rusia menyebut langkah militerisasi agresif ini sebagai tindakan ceroboh yang merusak upaya perdamaian dan berisiko menyeret seluruh blok NATO ke dalam konfrontasi terbuka yang menghancurkan.

(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |